Mon, 31 March 2025

Denali : Dua Langkah Menuju Sejarah

Reporter: Zaira Farah Diba | Redaktur: Monica Deasy Deria | Dibaca 369 kali

Fri, 9 June 2017
Mahitala usai melakukan upacara pelepasan tim WISSEMU yang menuju ke Gunung Denali, Alaska. Upacara tersebut berlangsung di Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, Jumat (09/06/2017). (Jurnalposmedia/ Zaira Farah Diba)
Mahitala usai melakukan upacara pelepasan tim WISSEMU yang menuju ke Gunung Denali, Alaska. Upacara tersebut berlangsung di Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, Jumat (09/06/2017). (Jurnalposmedia/ Zaira Farah Diba)

JURNALPOSMEDIA.COM – Perjalanan Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Katolik Parahyangan (WISSEMU) untuk mencapai tujuh puncak tertinggi di tujuh benua segera berlanjut. Setalah berhasil mencatatkan diri sebagai tim perempuan Indonesia pertama yang berhasil mencapai titik tertinggi di Benua Antartika, puncak Gunung Vinson Massif pada 5 Januari 2017 lalu.

Tim WISSEMU siap untuk memulai perjalanan ke Gunung Denali, Alaska, dalam perjalanan yang bertajuk ‘BRI WISSEMU Reaching Denali Summit.’ Sebelumnya tim WISSEMU telah berhasil mendaki empat gunung tertinggi di empat lempeng berbeda dan di benua yang berbeda.

“Yang pertama pada 13 Agustus 2014 lalu, Gunung Carstensx Pyramid yang mewakili lempeng Austral asia, Gunung Elbrus yang mewakili lempeng Eropa pada 15 Mei 2015, Gunung Kilimanjaro yang mewakili lempeng Afrika 24 Mei 2015 lalu, Gunung Aconucagya yang mewakili benua Amerika Selatan pada 30 Januari 2016 lalu, dan Gunung Vinson Massif yang mewakili lempeng Antartika pada 5 Januari 2017 lalu,” kata General Manager WISSEMU, Sebastian Prasetyo saat menggelar konferensi pers di Kampus Unpar, Jum’at (09/06/2017).

Tim WISSEMU terdiri dari dua pendaki yaitu Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23) yang tercatat sebagai mahasiswa aktif di Unpar. Tim telah mempersiapkan opreasional, memantapkan fisik, mental, dan memenuhi kebutuhan logistic. “Kami telah mempersiapkannya dari maret lalu, karena lebih baik becucuran keringat disini daripada bercucuran darah disana,” ungkap Fransiska.

Fransiska dan Mathilda pun berharap bukan hanya pihak Unpar dan BRI saja yang mendukung dan mendoakan mereka melainkan seluruh rakyat Indonesia.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments