JURNALPOSMEDIA.COM— Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD), angkat bicara mengenai gangguan server pada portal akademik pengisian dan pencetakan Kartu Rencana Studi (KRS). Setelah dikonfirmasi Jurnalposmedia, Senin (19/02/2018), di Gedung Lecture Hall UIN Bandung, hal tersebut terjadi bukan karena server buruk. Namun, karena membludaknya jumlah pengakses pada sistem aplikasi server PTIPD.
Staf PTIPD, Yogi Saputra menjelaskan bahwa Sistem Informasi Akademik (Simak) tidak hanya memproses Garda Terdepan (GT) Akademik saja, namun juga yang lainnya diantaranya GT Bisnis, GT Beasiswa, GT Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), GT Computer Based Test (CBT), registrasi dan heregistrasi. Bagus tidaknya suatu sistem tergantung data yang diisi setiap fakultas, karena dibeberapa fakultas masih ada yang belum mengaktifkan seluruh dosennya untuk menginput nilai sendiri.
Hal tersebut juga salah satu penyebab sistem aplikasi server tidak bekerja dengan baik, akibatnya menghambat mahasiswa untuk mengisi dan mencetak KRS pada waktu yang ditentukan.“Garda Terdepan Akademik bukan eror sistem maupun servernya. Tetapi di karenakan aplikasi sistem yang kompleks dalam skala besar dan diakses secara bersamaan oleh mahasiswa, admin jurusan, admin fakultas, sampai pusat akademik (Al Jamiah),” ungkapnya.
Lebih lanjut, Yogi Saputra menjelaskan, mengingat kebelakang UIN Bandung sempat melakukan transisi menggunakan Simak meski belum menyeluruh. Akhirnya, pada 2014 melalui Surat Keputusan (SK) rektor, semua lingkup fakultas di UIN Bandung diharuskan menggunakan Simak untuk aplikasi akademik di Garda Terdepan.