JURNALPOSMEDIA.COM– Kita seringkali kesulitan ketika membedakan mana lawan bicara yang jujur dan mana yang bohong. Mungkin akan terlihat mudah jika lawan bicara tersebut merupakan kerabat lama atau orang yang kita kenal dekat. Namun akan terasa sulit, apabila yang menjadi lawan bicaranya adalah orang yang terbilang baru, seperti sales yang menawarkan sebuah produk.
Hal tersebut menjadi salah satu masalah yang dihadapi setiap orang. Bahkan hal tersebut juga menjadi salah satu faktor kejahatan yang semakin bertambah. Terlalu mudah percaya hingga akhirnya tertipu, itu terjadi karena minimnya kemampuan kita dalam membedakan mana yang benar dan mana yang bohong. Namun, ternyata insting seseorang dapat mengetahui apakah lawan bicara yang dihadapinya berkata jujur atau bohong. Kita data mengetahuinya dengan ciri-ciri non verbal yang dilkeluarkankan oleh lawan bicara.
Ciri pertama, menghindari kontak mata. Orang yang sedang berbohong cenderung memiliki rasa bersalah. Rasa bersalah tersebut akan membuat seseorang menghindar, termasuk menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya. Kedua, yaitu ditandai dengan menggerakkan penglihatan matanya ke arah kanan. Tanda ini saya temukan dari buku Lembaga Kegiatan Siswa (LKS) Psikologi kelas X SMA. Dalam buku itu dijelaskan, seseorang yang menyembunyikan sesuatu atau berbohong secara refleks matanya akan bergerak atau melihat ke arah kanan. Begitupun sebaliknya, seseorang yang menggerakan matanya ke arah kiri menandakan ia sedang berkata jujur.
Tanda ketiga, untuk mengetahui seseorang itu berbohong atau tidak yaitu dilihat dari nada bicaranya.Ini merupakan cara yang paling gampang dari keempat cara lainnya. Orang yang sedang berbohong cenderung akan merubah nada bicaranya secara tiba-tiba, dari yang tadinya santai menjadi cepat, dari yang tadinya lancar menjadi terbata-bata.
Selanjutnya yang keempat, yaitu dilihat dari bahasa tubuhnya. Orang yang sedang berbohong biasanya terlihat tidak tenang. Ketidaktenangan tersebut dapat kita lihat dari cara duduk, cara makan, dan cara dia menanggapi pembicaraan lawannya. Kelimayaitu ditandai dengan mengalihkan topik pembicaraan. Ini merupakan tanda yang paling sering ditemui dan digunakan kebanyakan orang. Orang yang sedang berbohong tentu tidak akan nyaman apabila kebohongannya tersebut terus dibahas. Cara alternatifnya yaitu dilakukan dengan mengganti atau menyimpang dari topik yang sebelumnya.