Sun, 24 November 2024

Kunkun Wiramihardja: Saat Berbuka Puasa, Perhatikan Konsumsi Makanan

Reporter: Dhita Dewitri | Redaktur: Muhammad Fauzan P | Dibaca 713 kali

Sun, 5 May 2019
Seminar "Munggahan Mengobrol Gizi" yang digelar Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Bandung, Sabtu (04/05/2019). Salah satu dokter berpengalaman, Kunkun Wiramirhadja mengatakan, seorang yang berpuasa wajib memperhatikan konsumsi makanan saat berbuka puasa dan sahur. (Dhita Dewitri/ Jurnalposmedia).

JURNALPOSMEDIA– Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI)  cabang Jawa Barat mengadakan seminar bertemakan “Munggahan Mengobrol Gizi” (Mengazi). Acara ini diadakan di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Bandung, Sabtu (04/05/2019).

Salah satu pemateri, Kunkun K Wiramihardja mengungkapkan, setiap orang wajib memperhatikan makanannya ketika berbuka puasa. Dalam Al-Qur’an terdapat petunjuk mengenai makan, tercantum dalam surat Abbasa: 24-28, Yaasin: 72, Al Araf: 31, AT Taha: 81 dan Al Baqarah: 172.

Menurut Kunkun, seorang yang berpuasa cenderung ‘membalas dendam’ karena tidak mengonsumsi apapun sejak terbit fajar sampai dengan tenggelamnya matahari.

“Seorang yang berpuasa cenderung ‘balas dendam’ karena tidak mengonsumsi apapun. Sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari,” ujar Kunkun dalam pemaparannya ketika seminar.

Ia pun menjelaskan orang yang berpuasa, ketika waktu berbuka, maka semua makananyang terlihat akan segera disikat habis.

“Ketika waktu berbuka, semua makanan yang terlihat akan disikat habis. Apalagi makanan-makanan yang  mengandung gula berlebih. Jika seseorang mengonsumsi makananmanis dengan gula berlebih,  ditambah dengan gula darah yang naik, maka dipastikan ketika sholat tarawih datang, kantuk (akan) menyerang,” kata Kunkun.

Selaku dokter yang sudah berpengalaman, Kunkun mengungkapkan urutan berbuka yang benar adalah buah yang mengandung air banyak, meminum air putih, kemudian shalat maghrib. Selanjutnya, makan nasi dan lauk pauk sambil diikuti minum air, lalu dilanjutkan dengan shalat tarawih.

“Makan nasi juga harus dengan gizi seimbang. Contohnya kalori, protein, karbohidrat, lemak, serat dan air. Jadi kalo udah makan tahu gausah makan tempe lagi, karena sama-sama protein,” tambahnya.

Apabila masih ingin memakan makanan ringan,  maka dianjurkan untuk mengkonsumsinya selepas tarawih. Berbeda  dengan berbuka, saat sahur seseorang harus mengonsumsi nasi, lauk pauk, protein nabati,  hayati,  dan diakhiri dengan buah. Selain makanan berbuka dan sahur, seseorang diharuskan meminum air sebanyak 1200-1400cc atau 6-7 gelas air setiap harinya.

Tak lupa, Kunkun menjelaskan orang yang sedang berpuasa dapat meningkatkan aktivitas fisiknya. Salah satunya dengan cara berjalan santai selama 30-60 menit sebelum berbuka. Apabila ingin melakukan olahraga lain, ia menyarankan melakukannya pada pukul empat-lima sore menjelang buka puasa.

“Kalau mau olahraga, saya sarankan pukul empat sampai lima sore. Waktu-waktu menjelang berbuka.,” ujar Kunkun.

Meskipun tidak semua orang berkesempatan berbuka dan sahur bersama keluarga, Jurumasak andal Ayu Nurwitasari memberikan tips untuk orang yang sedang merantau. Walaupun dengan peralatan seadanya. Mereka bisa menyediakan nasi, sup sayuran yang mudah dihangatkan dan hindari penggunaan MSG pada makanan.

“Dengan kita mencampurkan garam dan gula, akan terasa gurih. Jadi meskipun makanan seadanya dan peralatan seadanya, gizi tetap terpenuhi,” ucapnya.

Ketua Pelaksana Seminar Mengazi, Nurly Hestika Wardani berharap dengan diadakannya seminar ini siapapun dapat mengonsumsi makanan yang sesuai. Tentunya sesuai kaidah agama dan sehat secara gizi.

“Tentunya karena sebentar lagi bulan Ramadhan, kami berharap baik tua maupun muda dapat mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan kaidah dalam Al-Qur’an. Sesuai dengan gizi seimbang serta tetap sehat dan bugar. “

Salah satu peserta seminar, Aldina Rahma menuturkan, bersyukur dengan diadakannya seminar ini dan merasa terbantu. Terutama dalam menu makanan saat bulan Ramadhan.

“Allhamdullillah,  setelah seminar ini saya mengetahui Gizi dan menu yang baik untuk sahur dan berbuka, terutama karena saya seorang ibu. Kita juga terkadang kan suka berlebihan ketika berbuka. Maka Insha Allah, saya akan menyesuaikan dengan gizi yang baik dan sesuai dengan kaidah Al-Qur’an,“ tegas Aldina.

 

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments