Thu, 6 November 2025

KKN Tematik Halal UIN Bandung Terlambat Rampung, Mahasiswa Keluhkan Minim Pembekalan dan Kendala Lapangan

Reporter: Itsna Nursofiatun Ni’mah & Nida Rasya Kania | Redaktur: KHOIRUNNISA FEBRIANI SOFWAN | Dibaca 153 kali

2 hari yang lalu
(Sumber foto: Reni Nursakinah/ Kontributor)

JURNALPOSMEDIA.COM – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Halal UIN Bandung mengalami keterlambatan penyelesaian. Pada Senin (3/11/2025) lalu, sejumlah mahasiswa menyampaikan program yang seharusnya selesai pada Juni 2025 harus diperpanjang hingga Agustus. Hal ini disebabkan pendampingan sertifikasi halal bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang belum tuntas.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) UIN Bandung, Aep Kusnawan menjelaskan alur timeline pelaksanaan KKN Tematik Halal

“Sosialisasi dimulai sejak Februari, lalu dilanjutkan pelatihan pada Maret. Dalam pelatihan itu ada sesi teori dan praktik lapangan. Dari situ kami seleksi lagi siapa yang paling siap, paham, dan kompeten untuk turun mendampingi UMKM,” ungkapnya pada Senin (3/10/2025).

Aep menyoroti, pentingnya kesiapan peserta sebelum turun ke lapangan. Menurutnya, masalah utama terdapat di kompetisi dan konsistensi mahasiswa.

“Masalah utamanya ada di kompetensi dan konsistensi mahasiswa apakah mereka benar-benar mengikuti pelatihan penuh atau tidak,” tegasnya.

Langkah ke depan, pihak kampus akan melakukan penguatan sumber daya manusia, menyeleksi dengan ketat agar KKN bisa berjalan lancar hingga akhir.

“Mahasiswa yang memilih KKN Tematik Halal harus betul-betul siap dan paham bidangnya. Kalau sudah memilih, harus dijalani dengan serius dan kalau ada kendala, segera konsultasi. Intinya, penting untuk memastikan kesiapan sejak awal agar proses di lapangan lancar,” tutupnya.

Namun, di sisi lain, peserta mengungkapkan berbagai hambatan, mulai dari sulitnya mencari UMKM yang bersedia didampingi, hingga kendala teknis dan administrasi sistem sertifikasi halal.

“Harusnya program ini selesai sekitar Juni, tapi karena banyak kendala, akhirnya diperpanjang sampai Agustus,” ungkap peserta KKN Halal, Dinda saat diwawancarai Jurnalposmedia.

Dinda menyebut banyak pelaku UMKM masih ragu mengikuti program karena pengalaman kurang baik pada pendampingan tahun-tahun sebelumnya.

“Banyak UMKM yang sudah pernah didampingi tapi hasilnya belum keluar, jadi mereka ragu,” ujarnya.

Ia juga menyoroti proses administratif yang memakan waktu lama dan menghambat pengajuan pendampingan.

“Perubahan domisili bisa sampai sebulan belum selesai. Kita ingin cepat, tapi sistemnya lambat,” kata Dinda.

Sementara itu, peserta KKN Tematik Halal lainnya, Anita menilai kurangnya pembekalan teknis menjadi kendala mahasiswa dalam memahami sistem SiHalal.

“Pengarahan hanya lewat YouTube dan pengalaman sebelumnya, jadi masih bingung terutama soal web SiHalal,” ucapnya.

Menurutnya, mahasiswa membutuhkan arahan lebih intensif dari pihak kampus.

“Bimbingan harus lebih solid, mahasiswa butuh arahan lebih ekstra,” tambah Anita.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments