Sun, 24 November 2024

KKN Sisdamas 2019, Mahasiswa Harus Ajukan Proposal Ke Pihak Ketiga

Reporter: Dhita Dewitri | Redaktur: Muhammad Fauzan P | Dibaca 286 kali

Sun, 7 April 2019
Mahasiswa UIN Bandung menhadiri sosialisasi KKN Sisdamas 2019, di Aula Anwar Musadad, UIN Bandung, Jum' at (5/4/2019) siang. Pada KKN Sisdamas tahun ini, para mahasiswa diberikan waktu untuk mengajukan proposall ke pihak ketiga, sebelum melaksanakan KKN Sisdamas. (Dhita Dewitri/ Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA– Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Bandung menggelar sosialisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sisdamas 2019.  Sosialisasi ini ditujukan untuk mahasiswa angkatan 2016 dilaksanakan di Aula Anwar Musadad, UIN Bandung, Jumat (5/4/2019) siang.

Mahasiswa diturunkan ke masyarakat untuk memberikan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari untuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat sesuai bidang dan kompetensinya masing-masing. Peserta KKN sisdamas sudah bisa mendaftar dari tanggal 8 April 2019 hingga sepuluh hari kedepan.

Nantinya setelah mendaftar, peserta akan dibagi menjadi 375 kelompok, yang akan disebar ke 125 desa di Kabupaten Bandung.Satu kelompok terdiri dari 15 mahasiswa dari berbagai program studi. Akan tetapi, khusus untuk mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) tidak perlu mendaftar online. Mahasiswa PMI akan dibagikan disetiap kelompok secara offline.

Ketua LP2M, Ramdani Wahyu Sururi, menuturkan bahwa Mahasiswa PMI dapat membantu siklus pemberdayaan yang dimiliki LP2M.

“Mahasiswa PMI bisa membantu siklus pemberdayaan yang LP2M miliki. Mereka juga belajar riset aksi sehingga membantu mahasiswa lain yang tidak belajar riset aksi,” ucap Ramdani

Ia pun mengatakan bahwa, pada 23 April 2019, para peserta harus sudah menghubungi dosen pembimbingnya untuk melakukan survei.

“Tanggal 23 April peserta sudah harus menghubungi Dosen Pembimbing Lapangan atau DPL. Lalu melakukan survey dan mengetahui apa yang desk tersebut butuhkan,” ujarnya

Meskipun KKN sidamas berlangaung pada 29 Juli sampai dengan 31 Agustus 2019, sosialisasi KKN sisdamas dilakukan lebih dini. Hal ini karena terdapat beberapa perbedaan. Salah satunya adalah peserta KKN diwajibkan membuat proposal yang bertujuan untuk mewujudkan kebutuhan masyarakat desa tersebut. Nantinya mahasiswa bisa mengajukan proposal tersebut ke lembaga donor, LSM mitra pemerintah, atau perusahaan.

“Kalau tahun kemarin kan kesulitan dana. Nah sekarang kita kasih spare waktu untuk mencari dana dengan ajuan proposal itu,” tambah Ramdani.

Ketika ditanya mengenai proposal, Ramdani memaparkan borang universitas maupun fakultas harus menjawab pertanyaan mengenai dana.

“Borang universitas maupun borang fakultas mengharuskan menjawab satu pertanyaan berapa dana yang diterima universitas dari luar untuk menerima pembiayaan. Nah itu jadi tagihan kita. Kalo kita tidak memenuhi itu nanti nilai kita disitu kosong. Nah kita mencoba melalui tangan mahasiswa apakah mereka bisa mencari dana dari luar universitas untuk kegiatan mereka,” kata Ramdani.

Tidak hanya di Kabupaten Bandung, KKN sisdamas juga dilaksanakan di Malaysia, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Pangandaran dan Kota Bandung di sekitar UIN Sunan Gunung Djati. Mahasiswa yang melangsungkan KKN Sisdamas di Malaysia, harus mengikuti seleksi dan akan terpilih sebanyak 20 orang. Di sana mereka akan melayani warga Indonesia bersama mahasiswa Malaysia.

Berbeda dengan Kabupaten Bandung dan Malaysia, Mahasiswa yang dikirim ke Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Pangandaran adalah mahasiswa yang berasal dari daerah tersebut. Hal tersebut dikarenakan desa-desa di sana sudah membuat perjanjian atau Memorandum of Understanding (MOU). Sementara untuk Kota Bandung di sekitar UIN Sunan Gunung Djati, dikhususkan bagi mahasiswa yang benar-benar tidak bisa beranjak dari kota bandung.

“Contohnya mahasiswa-mahasiswa yang tinggal di masjid, kan nanti masjid ga ada yang urus. Jadi nanti siangnya bisa mengabdi ke masyarakat malamnya masih bisa urus masjid atau mahasiswi yang sedang hamil. Maka kita berikan KKN-nya disekitaran UIN,” ujarnya

Ramdani menegaskan, bahwa sistem yang digunakan tetap sama. Selain mengabdi dan memberdayakan masyarakat, Ramdani juga mengingatkan seluruh peserta KKN sisdamas untuk menjaga etika dan harus mencerminkan mahasiswa dari universitas Islam.

Sosialisasi KKN Sisdamas yang digelar lebih awal ini cukup membantu mahasiswa ataupun peserta yang akan mengikuti KKN Sisdamas 2019 dalam melakukan persiapan.

“Ternyata KKN tidak sederhana seperti yang saya pikirkan. Harus melewati banyak tahap, jadi setelah sosialisasi ini
tergerak untuk mempersiapkan diri,” ucap Rafika Pratiwi salah satu mahasiswa Sejarah Peradaban Islam.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments