Bisa beritahu aku penyebab sendu matamu?
Apa yang telah kau lalui hingga sedih selalu menghujani dadamu?
Tak apa, jangan menangis.
Tentu saja aku tahu itu sulit.
Kamu melakukan segalanya dengan baik.
Kuatlah!
Sembunyikan lebam hatimu yang hampir tak berbentuk dikeroyok pilu.
Mendekatkah, biarku bisikkan sesuatu,
“tenang, Tuhanku bisa segalanya, bersabarlah sedikit lagi, Dia tahu kau kuat dan mampu”.
Hiburku pada perempuan di depan kaca.