JURNALPOSMEDIA.COM– Untuk meningkatkan kualitas dan mutu penelitian di lingkungan Kementerian Agama RI, Ditjen Pendidikan Islam dan UIN Bandung menggelar Biannual Conference on Research Result (BC Research Result) 2019 pada 3-5 Desember 2019. Kegiatan perdana ini bertajuk “Enhancing IHE’s research innovation, relevance and impact in responding to Industrial Revolution 4.0” (Meningkatkan inovasi, relevansi dan kebermanfaatan penelitian di PTKI menyongsong era industri 4.0).
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Husnul Qodim menjelaskan BC Research Result ini direncanakan sebagai event dwitahunan. Event yang akan dihadirkan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam merupakan wujud nyata memberikan penilaian dan akuntabilitas akademik. Hal tersebut juga sebagai upaya peningkatan inovasi, relevansi dan kebermanfaatan penelitian di PTKI sekaligus mempromosikan hasil-hasil riset yang telah dihasilkan.
“Kegiatan BC Research Result ini berusaha untuk memastikan terinventarisasinya hasil riset yang berkualitas dan menentukan hasil riset yang terbaik di lingkungan PTKI,” tegas Husnul di ruang kerjanya, Kampus I, Jl. A.H Nasution No 105 Cipadung Cibiru Bandung, Sabtu (30/11/2019).
Menurutnya, salah satu tugas dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) adalah melakukan penelitian. Di samping sebagai salah satu tugas dosen yang menjadi bagian dari tuntutan tridarma perguruan tinggi.
“Penelitian juga merupakan wujud nyata akan akuntabilitas akademik dosen yang bersangkutan,” katanya.
Dengan melakukan penelitian, kekuatan membaca dan mengakses literatur, menuangkan gagasan dan pemikiran dalam tulisan, kecerdasan mengungkap masalah dan memberikan solusi serta inovasi secara akademik akan terasah. Selain itu, keluasan jaringan dosen baik internal maupun eksternal kampus sangat teruji melalui penelitian ini.
“Oleh karenanya, hasil penelitian yang berkualitas dan bermutu, indikatornya memiliki aspek inovasi, relevansi dan kebermanfaatan. Baik untuk kemajuan ilmu pengetahuan maupun kemajuan masyarakat secara umum,” paparnya.
Di lingkungan PTKI, penelitian yang dilakukan oleh dosen sesungguhnya telah demikian nyata besarnya. Baik pada aspek kualitas maupun kuantitas yang dihasilkannya. Setiap tahun diperkirakan terdapat 4.000-an hasil riset yang dihasilkan. Dengan hitungan, jika setiap PTKIN yang berjumlah 58 kampus, rata-rata 65 judul riset yang dibiayai dari masing-masing satker PTKIN, maka berjumlah 3.770 judul.
Selain itu, 400-an judul dibiayai oleh satker direktorat. sehingga total berjumlah 4.170 judul riset yang dibiayai atas DIPA Kementerian Agama. Belum lagi, riset berbasis tesis dan disertasi yang setiap tahun atau persemester dihasilkannya.
“Tentu jumlah penelitian yang dihasilkan oleh PTKI lebih besar lagi. Namun, hasil riset yang demikian besarnya itu masih dinilai perlu untuk ditingkatkan lebih baik lagi. Utamanya dipastikan akan riset-riset yang benar-benar memiliki aspek inovasi, relevansi dan kebermanfaatan yang tinggi,” tandasnya.
Adapun kegiatan ini ajang akuntabilitas akademik atas penggunaan dana penelitian yang disalurkan oleh Kementerian Agama, baik melalui Satker Direktorat PTKI maupun Satker PTKIN. Kemudian, menginventarisasi dan menentukan sejumlah hasil penelitian terbaik yang memiliki kebaharuan (novelty), inovasi, dan kebermanfaatan. Baik dalam pengaruh luas di masyarakat, dasar pijakan kebijakan, maupun ditindaklanjuti oleh dunia Industri dan/atau pengabdian kepada masyarakat;
Selain itu, kegiatan ini bertujuan mempublikasikan, mendiseminasi, dan mensosialisasikan hasil-hasil penelitian di lingkungan PTKI kepada para pemangku kepentingan.
Sumber: Rilis Humas UIN Bandung