JURNALPOSMEDIA.COM – Menjelang pertandingan final Liga 1 Persib yang akan diselenggarakan pada 24 Mei 2025, penjualan atribut Persib melonjak tajam. Kondisi ini membawa keuntungan besar bagi para pedagang kaki lima, karena menjual atribut klub dengan harga yang lebih tinggi dibanding hari biasa.
Salah satu pedagang atribut Persib di sekitar Jl. Binong Jati, Endang, mengungkapkan, ia merasakan dampak positif dari pertandingan besar Persib tersebut. Endang sengaja memanfaatkan momen pertandingan besar untuk meningkatkan harga jual. Ia mengatakan harga dinaikkan karena permintaan tinggi.
“Tapi kalau lagi ada pertandingan besar kayak final atau liga besar, biasanya saya naikin harga sedikit, karena permintaan tinggi,” ujarnya saat diwawancarai pada Sabtu (17/5/2025).
Sementara itu, salah seorang pegawai di toko resmi Persib, Reni menyebutkan, harga produk di toko resmi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh pedagang kaki lima. Namun, produk yang dijual di toko resmi Persib telah teruji keasliannya dan memiliki lisensi resmi.
“Harga produk resmi ditetapkan berdasarkan kualitas, lisensi resmi, dan biaya produksi. Misalnya, jersey home dijual seharga Rp550.000, sudah termasuk box, dan merchandise yang ditawarkan, ada juga bendera yang dijual diharga Rp75.000, Thisrt dijual mulai dari harga Rp88.000 hingga Rp197.000,” jelas Reni.
Beberapa penggemar mengeluhkan kenaikan harga yang dinilai tidak sebanding dengan kualitas produk. Salah satunya Pebby Purwandi, menyatakan kalau atribut yang dijual pedagang kaki lima kurang sesuai dengan mutu barang. Meski demikian, ia memahami bahwa para pedagang memanfaatkan momen pertandingan besar untuk meraih keuntungan lebih.
“Wajar, sih, mereka manfaatin momen, apalagi Persib lagi di final. Banyak yang butuh buat nobar atau konvoi. Tapi kadang kualitasnya gak sesuai sama harga. Jadi, seharusnya pedagang bisa kasih harga yang sebanding sama kualitasnya,” ujarnya.
Meskipun tidak selalu membeli atribut Persib di toko resmi, Pebby tetap berupaya memilih produk berlisensi yang dijual di gerai resmi klub. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan operasional tim.
“ya, saya tahu. Soalnya kalau beli di official store, uangnya langsung masuk ke klub dan bisa bantu untuk operasional tim. Makanya kalau bisa, saya usahain beli yang resmi, walau nggak sering-sering,” tambahnya.