Sat, 19 April 2025

Hampir Satu Bulan Berlalu Sejak Gencatan Senjata, Bagaimana Kondisi Palestina Saat Ini?

Reporter: khoirunnisa febriani sofwan | Redaktur: tsaniya zahirah shafa | Dibaca 374 kali

3 hari yang lalu
(Sumber foto: Aljazeera,com)

JURNALPOSMEDIA.COM – Hampir satu bulan berlalu tepatnya 22 hari setelah disepakatinya gencatan antara Palestina dan Israel pada 19 Maret lalu, pesawat tanpa awak serang tenda pengungsian Palestina di daerah al-Mawasi, dekat kota Khan Younis, Gaza pada Selasa (15/4/2025).

Selain pengungsian, pasukan Israel juga serang rumah sakit lapangan di Al-Mawasi hingga menewaskan satu orang petugas medis dan sembilan orang luka-luka termasuk di dalamnya pasien dan petugas medis.

Dilansir dari Aljazeera, setidaknya 17 warga Palestina tewas dan 69 terluka dalam serangan Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

“Sejumlah korban masih tertimbun reruntuhan dan di jalan, tidak dapat dijangkau oleh ambulans dan kru Pertahanan Sipil,” ujar Menteri Kementerian Kesehatan Gaza, dilansir dari Aljazeera.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Gaza juga menjelaskan kelangkaan obat-obatan yang sedang berlangsung menghalangi tim medis untuk melakukan intervensi darurat bagi yang terluka.

“Ratusan pasien dan korban luka tidak mendapatkan obat-obatan penting, dan penderitaan mereka semakin parah karena penutupan perbatasan oleh Israel. Pasien kanker, gagal ginjal, dan jantung adalah yang paling terdampak oleh kekurangan obat-obatan dan perlengkapan medis,” dilansir dari Aljazeera.

Menurut data Kantor Media Tahanan Palestina, pasukan Israel juga menangkap 14 warga Palestina. Mayoritas penangkapan terjadi di provinsi Yerusalem, Al-Issawiya di Yerusalem Timur yang diduduki.

Meskipun pasukan Israel masih terus membombardir warga Palestina, Setidaknya 350 penulis, penyair, dan editor Israel telah bergabung dengan semakin banyak orang di militer dan masyarakat sipil Israel yang menyerukan pemerintah untuk mengakhiri perang di Gaza, dilansir dari surat kabar The Times of Israel.

“Demi kebebasannya, karena takut dipenjara karena dakwaan yang masih menunggu, perdana menteri terus merampas kebebasan para sandera, membahayakan tentara IDF, dan menimbulkan kerugian pada penduduk sipil Gaza,” ujar salah seorang penandatangan dari Israel.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments