Tue, 10 December 2024

Tragedi 9/11, Mimpi Buruk Bagi Amerika

Reporter: Muhammad Rezaldy Putra | Redaktur: Nazmi Syahida | Dibaca 294 kali

Wed, 11 September 2019
Ilustrasi: Abdul Latief/Jurnalposmedia

JURNALPOSMEDIA.COM-Pada tanggal 11 September 2001, empat pesawat yang telah dibajak sekelompok orang menabrakan dirinya ke beberapa lokasi di Amerika Serikat. Sejumlah dua pesawat menabrak menara kembar World Trade Center, satu pesawat menabrak gedung pertahanan Pentagon. Sedangkan satu pesawat lainnya gagal untuk menabrakan diri di titik target dan jatuh di daerah Shanksville, Pennsylvania.

Kelompok militan Al-Qaeda yang dipimpin Osama bin Laden, mengaku bertanggung jawab atas kejadian yang menewaskan sekitar 3000 jiwa itu. Lalu siapa Al-Qaeda itu? Al-Qaeda merupakan suatu organisasi aliran Islam Sunni yang salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi pengaruh luar terhadap kepentingan Islam.

Al-Qaeda awalnya hanyalah sebuah organisasi kecil di Afghanistan yang saat itu berdiri untuk melawan invasi dari Uni Soviet pada tahun 1979. Pada saat itu, Al-Qaeda merupakan sekutu bagi Amerika Serikat. Diketahui bahwa Amerika Serikat dan Saudi Arabia ikut membantu memberikan dana pada organisasi ini untuk melakukan perlawanan terhadap Uni Soviet. Namun, setelah berhasil mengusir Uni Soviet dari Afghanistan, Al-Qaeda justru membelot melawan Amerika Serikat dengan melakukan tindakan mengerikan yang kini disebut dengan istilah penyerangan 9/11.

Setelah kejadian ini, George W. Bush, selaku presiden Amerika Serikat pada saat itu, menyatakan perang melawan Al-Qaeda. Pada bulan Oktober, Amerika Serikat dibantu koalisi melakukan invasi besar-besaran di Afghanistan untuk menuntaskan kelompok ekstrimis Al-Qaeda. Operasi ini dinamai dengan sebutan Operation Enduring Freedom.

Hanya dalam kurun waktu kurang lebih 6 tahun, Al-Qaeda yang berafiliasi dengan kelompok militan Taliban berhasil dipukul mundur dari Afghanistan. Namun, meskipun telah dihajar habis-habisan, bibit dari kelompok ekstrimis ini telah tersebar luas di Timur Tengah, terutama di Irak.

Dilansir dari cnnindonesia.com, perang di Afghanistan ini memakan puluhan ribu korban jiwa dari pasukan kedua belah kubu, serta warga sipil. Tentu saja, setelah peristiwa ini muncul sikap anti-Islam di Amerika Serikat. Warga muslim yang tinggal di Amerika Serikat sering mengalami diskriminasi. Gambaran diskriminasi ini bisa Anda saksikan pada film Bollywood yang berjudul My Name Is Khan.

Sebaliknya, dengan banyaknya propaganda yang dilakukan Al-Qaeda, masyarakat Timur Tengah mulai terpengaruh dengan aliran Islam Sunni yang menimbulkan sikap anti-western.

Meskipun tragedi penyerangan 9/11 telah terjadi beberapa dekade silam. Pada 11 September 2011, pemerintah membuka Museum Peringatan Nasional 11 September. Tentu saja museum ini didirikan untuk memperingati, mengenang dan memberikan penghormatan kepada korban yang terlibat pada kejadian tersebut.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments