JURNALPOSMEDIA.COM – Cinta terkadang memerlukan pengorbanan dan perjuangan, sehingga sering kali ada sesuatu yang harus dikorbankan, seperti waktu, tenaga, pikiran, bahkan nyawa sendiri pun bisa menjadi taruhannya. Ayah dua orang anak ini siap menjadi panutan cinta berharga untuk keluarga.
Asep namanya, pria berusia 42 tahun asal Garut ini memiliki tekad baja untuk mengubah nasib keluarganya. Di tahun 2009, ia memutuskan untuk merantau ke Kota Bandung bersama istri dan dua anaknya untuk berjualan bakso cuanki.
“Amang aslinya mah orang Garut. Tahun 2009 diputusin lah buat pindah ke Bandung bawa istri dan anak untuk mengubah nasib,” ujarnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Jumat (22/6/2024).
Dengan profesinya sebagai penjual bakso cuanki, ia tetap semangat dalam bekerja untuk bisa memberikan kehidupan yang lebih baik.
“Yang terpenting buat amang mah keluarga, ada anak dan istri yang harus dinafkahi, dikasih makan, mumpung masih kuat buat jualan juga,” kata Asep.
Walaupun sebagai penjual bakso cuanki, ia ingin memberikan pendidikan setinggi-tingginya kepada anaknya dan mempunyai masa depan yang terjamin.
“Harapan besar amang mah semoga bisa menyekolahkan anak-anak setinggi mungkin, biar berguna buat masa depan, enggak kayak bapaknya cuman jualan cuanki gini neng,” ujarnya.
Di tengah perjuangannya itu, ia menambahkan ada satu hal yang membuat tekadnya semakin kuat untuk mengadu nasib di kota besar ini, yaitu dengan keberadaan keluarganya yang selalu mengerti kondisinya sekarang.
“Hal yang paling sedih tuh, saat istri dan anak ingin beli sesuatu, tapi belum bisa amang beliin karena belum punya uangnya. Alhamdulilah punya istri yang sholehah dan anak yang baik bisa mengerti kondisi keuangan serta tidak menuntut apa-apa. Itu yang bikin amang sayang dengan keluarga,” ucapnya.
Terakhir, ia berpesan kepada tulang punggung keluarga di luar sana untuk menjalani semuanya dengan rasa syukur walaupun penuh dengan rintangan. Karena ia yakin semua orang punya rezekinya masing-masing jika mereka ingin berusaha, terutama untuk keluarganya.