JURNALPOSMEDIA.COM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Demokrasi Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung O Djauharuddin UIN Bandung, Senin (24/1/2022). Mereka menuntut agar pihak birokrasi lebih tegas terhadap permasalahan yang sedang terjadi, terutama terkait dengan kompensasi Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Tidak hanya menuntut akan keringanan UKT saja, Forum Demokrasi Mahasiswa ini juga membawa tiga poin gugatan lain, di antaranya.
- Evaluasi kinerja selama perkuliahan daring
- Kebijakan terkait kuliah tatap muka
- Kebijakan permasalahan pelecehan seksual
Aksi ini dimulai dengan dilakukannya long march dari kampus 2 UIN Bandung menuju kampus 1. Seraya long march, mereka juga menemui para Wakil Dekan dari tiap-tiap fakultas. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Koordinator Aksi, Muhammad kepada tim Jurnalposmedia. Katanya, pertemuan dengan para Wadek tidak memuaskan mereka.
“Sebelum ke rektorat, kami mengunjungi para Wadek di tiap fakultas. Tetapi, tidak membuahkan hasil yang membuat kami puas,” ungkap Muhammad.
Berlandaskan belum turunnya kebijakan perkuliahan semester mendatang dan hilangnya kompensasi UKT ini menuai pro dan kontra di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa merasa tidak sepadan dengan fasilitas yang didapatkannya ketika perkuliahan daring.
Berbagai permasalahan yang terjadi selama perkuliahan daring membuat para mahasiswa menjadi semakin kompak dalam melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasi mereka. Respons positif didapatkan Muhammad dalam menggelar forum demokrasi kemarin, Senin (24/1/2022).
“Alhamdulillah, respons dari teman-teman mahasiswa UIN Bandung baik. Mahasiswa yang tidak bisa datang ke kampus pun mendukung secara virtual agar permasalahan-permasalahan ini cepat terselesaikan terutama terkait dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) dan kompensasi UKT,” ujar Muhammad.
Dalam penuturan pamungkasnya, Muhammad mengatakan jika pihak birokrasi tak kunjung memberikan respons. Maka, para mahasiswa akan lakukan tindak tegas yakni turun kembali menggelar aksi di kemudian hari.