Sun, 9 February 2025

Empat Tahun Vakum, Broadcast Movie Project Akhirnya Digelar Lagi!

Reporter: KHOIRUNNISA FEBRIANI SOFWAN | Redaktur: ANGGIA ANANDA SAFITRI | Dibaca 1175 kali

Sun, 12 January 2025
(Sumber foto: Khoirunnisa Febriani Sofwan/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COMBroadcast Movie Project Reborn 2025 digelar setelah empat tahun vakum dengan menayangkan tujuh film dokumenter karya mahasiswa Universitas Telkom pada Jumat (10/01/2025) lalu. Bertempat di Gedung Bandung Creative Hub,  acara yang tadinya digelar hanya untuk memenuhi tugas akhir justru mampu menarik minat masyarakat.

Acara ini banyak melibatkan pihak eksternal, termasuk di dalamnya adalah Polisi Daerah Jawa Barat Samapta, Sekolah Luar Biasa Nike Ardila, Warga Darangdan Purwakarta, Celah-Celah Langit, Pemuda Vihara Vimala Dharma, Komunitas Sepak Bola Bandung Raya, dan Komunitas Dago Elos. Kerja sama ini dilibatkan dalam karya film dokumenter yang digarap selama empat bulan lamanya.

Ketua Pelaksana Broadcast Movie Project Reborn 2025, Sufaira Thoibah mengaku acara ini digelar sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh mahasiswa-mahasiswi Jurusan Digital Content Broadcasting (DCB) dengan memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya.

Untuk tujuannya  kita ingin mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan juga bisa membangun jejaring yang memperluas relasi dengan komunitas perfilman. Seperti kemarin kami mencari media partner dengan komunitas perfilman di luar Telkom University,” jelas Sufaira saat diwawancarai Jurnalposmedia pada Sabtu (11/01/2025).

Mengusung tema Glamour Wonderful of Nusantara, acara ini terinspirasi dari kemewahan dan daya pikat acara Met Gala yang kemudian dipadukan dengan unsur keberagaman Nusantara. Tema ini sukses menghadirkan nuansa sinematik yang glamor dengan perpaduan elemen Nusantara.

Mengangkat isu-isu yang jarang diketahui banyak orang,  Sufaira menilai karya film dokumenter seperti ini lebih diminati masyarakat. Ia berharap masyarakat bisa lebih mengetahui tentang isu-isu yang diangkat dan juga tentang dunia perfilman.

Hal tersebut dirasakan salah seorang penonton, Nur Fitri Ari Santi Bafaqih setelah menonton karya-karya film dokumenter tersebut. Ia mengaku banyak wawasan yang ia dapatkan.

Banyak insight yang aku dapetin, salah satunya aku jadi tahu kalo polisi tuh ada yang namanya polisi satwa. Selain itu, aku juga jadi tahu tentang dukun beranak di acara kemarin, aku jadi sadar kalau dukun beranak gak seserem yang ada di film – film, malahan dukun beranak memiliki peran penting dan mulia di tempat tempat tertentu,” ungkapnya.

Terakhir, Nur berharap acara seperti ini bisa diselenggarakan lagi di tahun depan sebagai wadah anak muda untuk berkarya dan untuk perfilman Indonesia yang lebih maju.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments