JURNALPOSMEDIA.COM – Kabar Perkuliahan Tatap Muka Terbatas (PTMT) di UIN Bandung menjadi angin segar bagi pengusaha indekos di sekitar kampus tersebut. Sebelumnya, usaha indekos sempat anjlok akibat dampak pandemi covid – 19.
Berkaitan dengan itu, pemilik indekos Pondok Gayo I dan II di Manisi, Nani Vinoza, ia mengungkapkan, kabar PTMT UIN Bandung menjadi ladang keuntungan, karena mulai banyak mahasiswa yang menghuni setiap kamarnya.
“Waktu awal pandemi kan banyak yang keluar dari kosan, tapi sekarang katanya ada hawar – hawar kuliah offline, jadi untuk si penghuninya itu sekarang lumayan mengisi lagi,” jelasnya, saat diwawancarai Jurnalposmedia, Sabtu (19/2/2022).
Semenjak pandemi, banyak kamar yang tidak terisi, dari total kamar utama sebanyak 30 ruang. Lalu, di pertengahan 2021, mulai kembali meningkat menjadi 75%. Dalam menghadapi dampak dari pandemi, Nani sendiri tidak mempunyai strategi pemasaran khusus.
“Ibu cuma nyediain lokasi yang strategis, harganya juga terjangkau dan harapannya, ya, pandemi cepet beres biar yang ngekos makin rame juga,” tambahnya.
Sama halnya dengan Nani, pemilik indekos Lisa Wisma Fasya, Cipadung, Syamsul juga merasakan hal yang sama terhadap meningkatnya jumlah penghuni baru akibat pengaruh PTMT UIN Bandung.
“Ya pengaruh kosan mati total akibat kuliah online, sekarang udah ada peningkatan dari jumlah kamar yang ada,” tuturnya.
Adapun sebelum pandemi, Syamsul biasanya hanya menyisakan satu atau dua kamar dari 20 kamar. Namun saat pandemi mengalami penurunan, dan kembali bangkit pada akhir 2021. Selain itu, ia juga tidak mempunyai strategi pemasaran khusus,
”Nggak ada sih, paling pada tau dari teman-temannya aja,” jelasnya.
Namun pada metode pembayaran indekos, Syamsul menerangkan, ia melakukan perubahan dari tahunan ke bulanan. Syamsul juga berharap agar perkuliahan dapat dilaksanakan secara tatap muka dan indekos dapat kembali ramai.
Munculnya kebijakan PTMT ini juga disambut baik oleh mahasiswa dari luar Bandung, salah satunya mahasiswa Jurnalistik UIN Bandung yang berasal dari Serang, Banten, M. Alfin Rifansani.
“Ya karena bosen juga di rumah. Aku kan sudah 2 tahun online, cuma ngeliatin layar laptop, jadi aku pilih ke Bandung. Ya tapi seenggaknya biar kenal teman, sama kan aku juga mau ikut acara-acara yang ada di jurusan juga, biar enggak bosen, nambah wawasan dan nambah teman,” pungkasnya.