JURNALPOSMEDIA.COM – Gelaran Pekan Olahraga dan Seni (POS) Jurnalistik UIN Bandung resmi disudahi pada Minggu (20/12/2020) di Pemancingan Rineh, Cipadung, Bandung. Berlangsung dari 14-20 Desember 2020, peserta dari perwakilan tiap kelas angkatan 2017-2020 beserta alumni antusias mengikuti perlombaan tersebut.
Hadir dengan sajian berbeda tiap tahunnya, di masa pandemi ini perlombaan POS Jurnalistik diselenggarakan secara daring. Meski demikian, perlombaan tetap bisa disaksikan di Instagram @jurnalistikuinbdg dan siaran Youtube Jurnalpos TV.
Ketua Bidang Seni Hima Jurnalistik, Nurmahadi, mengatakan jika persiapan kegiatan tersebut dilakukan secara singkat. Namun menurutnya, kolaborasi antara bidang seni dan bidang olahraga Hima Jurnalistik dalam menghadirkan Pos Jurnalistik merupakan inovasi tersendiri di tahun ini.
“Sebenarnya ini inovasi baru sih dari bidang olahraga dan seni Jurnalistik. Di bidang seni sendiri ada tiga perlombaan (menari, menyanyi, dan membaca puisi) dengan masing-masing satu juara. Ada juga juara favorit dari jumlah like Instagram terbanyak,” katanya melalui pesan Whatsapp, Senin (21/12/20).
Hadirnya POS Jurnalistik, kata Nurmahadi, bertujuan agar warga Jurnalistik bisa tetap bersinergi walaupun masih dikungkung situasi pandemi. Ketua pelaksana dari bidang seni, Ariq, juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa Jurnalistik.
Lebih lanjut, ketua pelaksana dari bidang olahraga, Ariel Teguh, menjelaskan bahwa bidangnya menghadirkan perlombaan cabang e-sports lewat kompetisi Mobile Legend dan PUBG. Pertandingan itu dipilih mengingat keduanya adalah permainan yang sedang digandrungi sehingga diharapkan warga Jurnalistik bisa antusias mengikutinya.
“Sebenarnya Pekan Olahraga Jurnalistik (POJ) tadinya akan mempertandingkan lima cabang olahraga (cabor). Namun karena kondisi masih pandemi, jadi cabang e-sports itu yang dimaksimalkan. Ada 4 orang pemenang, 2 dari Mobile Legend dan 2 lagi dari PUBG, ” tuturnya di hari yang sama dengan Nurmahadi.
Baik Ariel maupun Nurmahadi, keduanya berharap agar ke depannya Pekan Seni dan Olahraga Jurnalistik dapat kembali dilaksanakan secara offline. Lantaran mereka tak menampik bahwa euforia perlombaan yang diselenggarakan secara luring lebih berkesan.
Kendati demikian, salah satu peserta pertandingan Mobile Legend, Reza Hidayatulloh mengaku tetap bersemangat mengikuti perlombaan. Ia mengatakan, tak ada persiapan khusus dalam mengikuti pertandingan tersebut. Namun, ia merasa kecewa karena gagal di tahap semi final.
“Kalau persiapan sih enggak ada ya karena sudah biasa main juga tiap hari sama teman-teman, mabar. Saya harap tahun depan bisa juara dan pokoknya seru banget,” pungkasnya.