Wed, 29 October 2025

Menjahit Sejarah Bersama Para Penjaga Identitas Lewat Jersey

Reporter: putri maharani kristiana | Redaktur: KHOIRUNNISA FEBRIANI SOFWAN | Dibaca 61 kali

11 jam yang lalu
Sumber foto: Fauzan Rijalulghad Ha Anada/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Di balik setiap helai jersey Persib dan karya desain olahraga, ada kisah tentang cinta, sejarah, dan dedikasi yang dijahit dengan ketekunan. Talkshow bertajuk “Menjahit Sejarah, Merayakan Gairah” pada Sabtu (25/10/2025) lalu menjadi wadah tiga sosok narasumber berbagi perjalanan mereka dalam merawat dan merayakan identitas sepak bola melalui koleksi dan desain.

Acara talkshow ini, menjadi bagian dari pameran “10 Tahun Berkarya Fajarrusalem” yang menghadirkan ruang apresiasi bagi para pecinta sepak bola, desain, dan koleksi jersey. Mendatangkan tiga narasumber, yaitu Fajar Ramadhan sebagai Desainer Mills, Nays Mumtahar sebagai kolektor jersey dan juga Agung Mutakin sebagai Desainer Jersey Persib.

Menurut Nays Mumtahar, mengoleksi jersey bukan semata soal benda, tapi mengabadikan momen-momen emas dalam sejarah Persib dan mengedepankan filosofi bahwa setiap pembelian jersey original adalah wujud dukungan nyata, terlebih untuk para Bobotoh yang tidak selalu bisa hadir di stadion. 

“Memang kecintaan saya terhadap Persib. Ada kewajiban untuk menyimpan, mengoleksi, membeli jersey original-nya. Dan di sisi lain memang tujuan dari mengoleksi itu untuk mengkampanyekan bahwa ke teman teman Bobotoh untuk membeli jersey original. Ya mungkin itu dari sisi saya yah yang mungkin ketika Persib main atau match, mengalihkan dukungan saya dengan cara seperti ini,” jelasnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Sabtu (25/10/2025).

Kini menjadi pemburu jersey legendaris dan bahkan sampai keluar kota dan menemui para pemain lama telah memberinya nilai historis tersendiri. Selain itu, namanya telah dikenal di kalangan kolektor, banyak rekan sekomunitas mempercayakan jersey unik kepada Nays. 

Ia menegaskan, dokumentasi visual lewat koleksi jersey menjadi krusial untuk menjaga memori sejarah sepak bola Indonesia dan juga tiap jersey membawa kisah. 

“Penting banget, karena jersey merupakan history perjalanan sebuah club. Bercerita sendiri dari sebuah jersey dari tahun sekian nya,” tegasnya.

Terakhir, ia mengucapkan bahwa talkshow ini, menurutnya, menjadi momen istimewa untuk memotivasi generasi muda agar lebih apresiatif terhadap karya desain, serta menghargai hasil kerja keras kreator lewat pembelian produk original dan juga sekaligus bagian dari menjahit sejarah itu sendiri.

“Jadi talkshow ini bagus untuk mengapresiasi teman-teman yang bekerja di dunia design, bahwa di dunia design ini tidak mudah untuk mendesain satu jersey, melalui tahap tahap tertentu, jadi kita lebih menghargai hasil karya nya. Hargailah karyanya, belilah produk original nya,” ucapnya.

Di sisi lain, salah seorang Desainer Mills, Fajar Ramadhan yang telah 10 tahun berkecimpung di dunia desain jersey, Fajar Ramadhan memahami tantangan merangkai sejarah dan nilai nasionalisme dalam tiap desain modern. 

Ia menjelaskan proses kreasinya dimulai dari riset, visualisasi, hingga revisi berlapis, memastikan produk yang lahir tak hanya indah secara estetika tapi juga kaya makna.

“Biasanya untuk dalam profesional desain itu pasti mulai dari brief masuk ke designer, kemudian kita coba untuk dijadikan visual. Nah dari visual itu dapat feedback bakal masuk revisi, kalo udah desainnya udah jadi, lanjut sampel. Sampel masuk revisi hingga jadi final product untuk di jual di retail. Singkatnya gitu,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara desainer, komunitas, dan penggemar. Selain itu, menurutnya jersey telah menjadi identitas antara hubungan desain jersey dengan sejarah sebuah club.

“Jadi identitas sih itu, cuman tadi, kalau saya menekankannya itu warna sih karena warna timnas itu yang sudah mencerminkan diri,” jelasnya. 

Terakhir, ia juga mengungkapkan bahwa jersey sudah menjadi keseharian dalam ekspresi budaya untuk bisa mewakili identitas.

“Karena sekarang nih ya, jersey itu bukan hanya sekedar perfomance saja di pertandingan, jersey itu udh jadi hari-hari bagi kita, jadi pengganti t-shirt,  sudah sebagai merchandise, jadi jersey itu sudah bisa mewakili identitas,” pungkasnya.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments