Tue, 16 April 2024

Aneka Minuman Tradisional Indonesia yang Berkhasiat

Reporter: Sintamia | Redaktur: Rais Maulana Ihsan | Dibaca 626 kali

Tue, 24 March 2020
Ilustrasi minuman tradisional. (Sumber: hot.liputan6.com)

JURNALPOSMEDIA.COM Indonesia adalah negeri yang kaya akan rempah-rempah, itulah yang menjadi alasan kuat para penjajah datang ke Indonesia. Rempah-rempah sangat diminati bahkan menjadi persaingan sengit antarnegara raksasa di Eropa selama abad ke-15. Hal itu dikarenakan mereka telah mengetahui beragam manfaat dari tumbuhan tersebut.

Rempah-rempah membuat Indonesia kaya akan cita rasa kulinernya yang khas dan beragam disetiap daerahnya, termasuk minumannya. Nah, maka dari itu kali ini Jurnalposmedia akan mengulas beberapa minuman tradisional khas dari berbagai daerah di Indonesia yang terbuat dari rempah-rempah. Minuman ini akan sangat pas diminum saat udara dingin di malam hari atau dikala musim hujan seperti saat ini. Tak hanya sebagai penawar dingin tentunya, ada banyak khasiat lain seperti dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Kekebalan daya tahan tubuh tersebut sangat berguna bagi tubuh kita agar tidak mudah terserang berbagai virus dan penyakit.

1. Bandrek

Bandrek. (Gambar: resepkoki.id)

Mungkin kalian semua sudah tidak asing lagi mendengar nama minuman yang satu ini. Ya, minuman tradisional asal Jawa Barat ini sepertinya memang sudah cukup populer. Bahan utamanya adalah jahe dan gula merah. Selain dikenal untuk menghangatkan suhu tubuh, bandrek juga berkhasiat untuk mengobati perut kembung/masuk angin, menurunkan tekanan darah, mencegah peradangan, dan juga baik dikonsumsi bagi penderita rematik.

2. Wedang Uwuh

Wedang Uwuh. (Gambar: pegipegi.com)

Kalau minuman yang satu ini berasal dari Yogyakarta, yaitu wedang uwuh. Namanya uwuh yang artinya sampah, karena bahan-bahannya menggunakan dedaunan dari rempah-rempah mirip dengan sampah. Tentunya hal ini juga yang membuat wedang uwuh berbeda dengan wedang jahe biasa atau wedang secang khas dari Jawa Timur yang lebih menekankan pada kayu secangnya.

Bahan-bahan yang digunakan yaitu daun dan biji pala; bunga, batang dan daun cengkih; akar dan daun sereh; daun dan batang kayu manis; jahe; kapulaga; serutan kayu secang; serta ditambah gula batu untuk memberikan rasa manis. Selain menghangatkan tubuh, wedang uwuh dikenal bisa memulihkan lelah, pegal, kembung, masuk angin serta meningkatkan daya tahan tubuh. Tak hanya itu, minuman ini juga dikenal ampuh dalam melancarkan sirkulasi dalam darah dan menurunkan kolesterol yang tentunya harus diminum secara teratur.

3. Sekoteng

Sekoteng. (Gambar: id.tastemade.com)

Minuman yang juga dapat menghangatkan tubuh, yaitu sekoteng. Minuman asal Jawa Tengah ini dibuat dari rebusan air jahe, terkadang ada juga yang menambahkan serai, daun pandan, cengkeh, kayu manis, dan gula merah. Bahan bakunya tidak hanya terdiri dari rempah-rempah saja atau rebusan air jahe, tetapi juga dicampur susu kental manis, potongan roti, kacang tanah, kacang hijau, kolang-kaling dan pacar cina.

Sekoteng dikatakan cukup efektif mengurangi pusing, nyeri menstruasi serta mual pada masa awal kehamilan. Jika diminum secara teratur sekoteng juga dapat menurunkan kolesterol dan osteoporosis.

4. Bir Pletok

Bir Pletok. (Gambar: resepkoki.id)

Walaupun namanya bir tetapi minuman ini tidak mengandung alkohol dan tidak membuat mabu. Minuman asal Jakarta atau khas Betawi ini terbuat dari bahan-bahan murni terdiri dari rebusan berbagai macam rempah-rempah, yakni jahe, cengkih, cabe jawa, kayu manis, kapulaga, sereh, pala, daun pandan, kayu secang dan gula pasir untuk pemanis.

Selain untuk menghangatkan tubuh, bir pletok ini juga berkhasiat untuk memperlancar sirkulasi darah dan menjaga stamina. Untuk penyajiannya dapat diminum biasa selagi masih hangat atau ditambah es sesuai selera, bahkan saat ini ada beberapa penjual yang mencampurkannya dengan susu.

5. Sarabba

Sarraba. (Gambar: kitchenofindonesia.com)

Minuman tradisional khas Bugis di Makassar ini terbuat dari campuran  jahe, gula merah/aren, santan, merica bubuk, kuning telur ayam kampung atau santan. Ada juga yang menambahkan susu kental manis dan rempah-rempah lainnya seperti kayu manis, sereh dan pala, sesuai selera.

Nah, itulah beberapa minuman tradisional dari berbagai daerah di Indonesia yang dapat menghangatkan tubuh. Sebenarnya masih ada banyak lagi minuman tradisional yang dinilai pas diminum saat musim hujan seperti saat ini, seperti wedang ronde asal Solo yang sedikit mirip dengan sekoteng, atau ada juga bajigur khas Jawa Barat.

Mewabahnya Covid-19, menjaga daya tahan tubuh amat penting. Tak ada salahnya jika kita mencoba minuman tradisional yang berkhasiat. Beberapa informasi ditemukan bahwa minuman tradisional dari empon-empon atau rempah-rempahbseperti jahe, cabe jawa, temulawak, kunyit, kencur, sereh dapat mencegah virus corona. Walaupun setelah dikonfirmasi oleh beberapa ahli maksudnya bukan pencegah atau penangkal secara langsung seperti anti virus. Tetapi jika ada benda asing dalam jumlah kecil masuk ke dalam tubuh mungkin akan bisa langsung direspon oleh tubuh karena daya tahan tubuh/stamina kita terjaga.

Seperti yang telah ketahui bahwa memiliki stamina tubuh yang baik akan membuat kita tidak mudah terserang virus atau penyakit. Untuk khasiat lainnya dari minuman tradisional memang tidak bisa serta merta langsung setelah sekali minum, akan tetapi harus rutin dilakukan yang tentunya tidak berlebihan dan diimbangi dengan pola hidup sehat.

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments