JURNALPOSMEDIA – Masih ingatkah dengan semboyan Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah yang disingkat “Jas Merah?” semboyan yang di ucapkan Presiden Soekarno dalam pidato terakhirnya pada tanggal 17 Agustus 1966. Begitu pentingnya sebuah sejarah untuk dipahami dari generasi ke generasi, untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Meseum Mandala Wangsit Siliwangi terletak di Jalan Lembong No.38, Sumur Bandung, Kota Bandung ini merupakan tujuan yang tepat untuk anda yang ingin berwisata sekaligus belajar perjuangan bangsa.
Bangunan dengan gaya colonial Belanda ini dibangun sekitar tahun 1910-1915 sebagai tempat perwira Belanda. Namun pada perang kemerdekaan, tempat ini direbut pasukan Siliwangi dan digunakan sebagai markas Divisi Siliwangi pada Tahun 1949 – 1950. Pada tanggal 23 Mei 1966 bangunan ini dijadikan Meseum Mandala Wangsit Siliwangi yang diresmikan Panglima Divisi Siliwangi ke-8, Kolonel Ibrahim Adjie. Meseum ini beberapa kali mengalami rehabilitasi, untuk menyelamatkan dan melestarikan bangunannya.
Saat ini meseum memilki dua lantai dengan koleksi ratusan bukti sejarah. Pintu masuk meseum berada di belakang bangunan tersebut. Pengunjung hanya mengisi daftar isi dan memberi uang sumbangan untuk biaya pemeliharaan. Setelah itu, pengurus meuseum akan mengarahkan pengunjung masuk ke pintu samping yang dipagari besi. Saat memasuki ruangan, pengunjung akan disambut sebuah bedug tua yang sudah tidak ditutupi kulit. Bedug bernama Simarame ini merupakan benda yang digunakan untuk mengumpulkan masyarakat khsusunya santri penjuang.
Ruang pertama ini adalah ruang zaman Pergerakan Nasional Indonesia, pengunjung akan dipertemukan dengan sosok jubbah milik Kyai Agung Caringin dari Menes, Banten dan Hj. Hasan Arif asal Cimareme, Jawa Barat. Selanjutnya pengunjung memasuki ruangan kedua yaitu ruangan yang mengoleksi bukti sejarah saat detik-detik proklamasi, seperti Naskah Proklamasi, bendera merah putih yang pernah dikibarkan D. Suprayogi saat 17 Agustus 1945. Adapula meja dan kursi saat perumusan naskah Proklamasi, saat Ir. Soekarno sempat diasingkan ke Rengasdengklok.
Di lantai kedua pengunjung memasuki ruangan “Palagan Bandung” yang berisi bukti sejarah yang pernah terjadi di Kota Bandung. Seperti peristiwa “Bandung Lautan Api” yang dituangkan kedalam lukisan-lukisan. Selain itu ada pula lukisan-lukisan anggota TRIP (Tentara pelajar) Batalyon II Resimen 8 Divisi IV Siliwangi Tahun 1946 dan koleksi seragamnya.
Di penghujung ruangan, kita akan melihat tunggul batalyon, foto kekejaman Westerling dan APRA, dan koleksi lain yang berhubungan dengan pemberontakan APRA dan RMS. Akses menuju Meseum Mandala Wangsit Siliwangi tidaklah sulit, lokasinya berada di samping jalan raya. Untuk anda yang tertarik langsung saja datang ke Jalan Lembong No.38, Sumur Bandung, Kota Bandung. Meseum buka pada Hari Senin-Kamis. Dengan harga yang terjangkau anda bisa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan.