JURNALPOSMEDIA.COM-“Sebelum melaksanakan Job Training mahasiswa wajib membuat desain, sebagai acuan untuk kegiatan Job Training sekaligus mempermudah dalam menyusun laporan nantinya. Salah satu hal yang wajib dalam laporan Job Training berisi, deskripsi kegiatan yang direncanakan, pelaksanaan kegiatan, dan uraian berbagai kendala yang menyebabkan program yang ada di desain belum bisa terlaksana,” kata Enjang AS.
Enjang menambahkan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam Job Training. Pertama, sebagai sarana pratik dan uji coba mempraktikan keahlian. Kedua, sarana penelusuran relevansi yang pernah dipelajari dengan dunia kerja. Ketiga, melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pengabdian masyarakat. Keempat, media pengenalan pada dunia kerja, sekaligus media penyaluran alumni di dunia kerja.
Praktek profesi Job Training menuntut kesiapan, karena proses ini sebagai wilayah ujian yang sesungguhnya, berdasarkan bekal selama perkuliahan. “Jika belum merasa siap, berdamailah dengan keadaan, jangan menjadi beban, tapi kerjakanlah sambil belajar. Implementasikan dalam praktiknya nanti, buat catatan sebagai bagian untuk introspeksi diri, karena dilapangan memungkinkan akan menemukan ilmu baru dalam prosesnya,” tambah Enjang.
Sedangkan untuk jadwal pelaksanaan, Job Training dilaksanakan 21 Juni hingga 25 Juli 2018. Selanjutnya, seminar PPM dan Job training 26 sampai 30 Juli 2018. Khusus mahasiswa Jurnalistik, diberi keringanan batas waktu, mengingat tidak semua media bisa menerima mahasiswa magang, secara sekaligus dengan jumlah yang banyak.
Senada dengan Enjang, Ketua Prodi Jurnalistik, Encep Dulwahab menambahkan bahwa, mahasiswa haruslah kreatif dan bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan Job Training. Ia juga mengharapkan kepada mahasiswa yang mengajukan Job Training agar tidak mengirim surat ke sejumlah media, hal ini ditakutkan akan berimbas pada angkatan bawah nantinya.