Mon, 31 March 2025

Pengerjaan Kolam Retensi Pasar Induk Gedebage Dikebut, Pekerja Lembur Hingga Larut Malam

Reporter: Anita Efendi | Redaktur: Silmy Kaffah Mardhotillah | Dibaca 3375 kali

Sat, 14 December 2024
Potret pekerja proyek kolam retensi Pasar Gedebage dalam tahapan pembangunan (Sumber foto: Anita Efendi/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Pembangunan kolam retensi di kawasan Pasar Induk Gedebage tengah dikebut untuk memenuhi target penyelesaian pada akhir tahun ini.

Proyek ini diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) sebagai solusi untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di kawasan Bandung Timur.

Petugas keamanan setempat, Roxy Jaya Abadi mengungkapkan para pekerja akhir-akhir ini sering lembur hingga jam 10 malam guna mengejar target rampung akhir tahun 2024.

Kalau cuaca lagi bagus, mumpung-mumpung cuaca lagi bagus, kadang lembur sampai jam 10. Jadi normalnya sampai jam empat gitu. Jam empat, jam lima lah gitu. Soalnya biar cepet ngejar target ini,” ujarnya, saat diwawancarai Jurnalposmedia pada Kamis (12/12/2024).

Roxy Jaya Abadi mengatakan, proyek ini juga berdampak pada pedagang di sekitar Pasar Gedebage.

“Beberapa pedagang sudah mendapat uang kompensasi dan relokasi dari pemerintah. Kami berharap setelah proyek selesai, kondisi pasar menjadi lebih baik dan nyaman,” ungkapnya.

Konsultan Pengawas dari Pemda, Yonatan mengatakan, kolam retensi ini dirancang untuk menampung hingga 2.400 kubik air. Dari jalan Rumah Sakit dan Sungai Cipamulihan akan dialirkan langsung ke kolam ini.

Ini merupakan proyek saluran air untuk me-cross check air dari daerah Jalan Rumah Sakit sama Sungai Cipamulihan, jadi dari belokan pasar Gedebage langsung dibuang ke kolam ini, jadi sekitar 2400 kubik air bisa dialihkan masuk ke saluran,” jelas Yonatan.

Proyek yang dimulai pada September ini melibatkan sekitar 150 hingga 200 pekerja secara bergantian dengan dukungan berbagai alat berat, termasuk empat beko dan dua alat pancang.

Namun, tantangan di lapangan tidak sedikit. Cuaca hujan yang kerap turun menyebabkan lumpur dan jalan licin, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan. Meski telah dilakukan upaya pengamanan seperti pemasangan rambu dan penjagaan oleh petugas, aktivitas alat berat tetap menimbulkan risiko bagi warga dan pengendara yang nekat melintasi area proyek.

Sementara itu, warga di sekitar proyek, Uloh, memiliki tanggapan mengenai pengerjaan kolam retensi ini.

Kami sudah bosan dengan banjir setiap musim hujan. Kalau proyek ini memang bisa mengurangi banjir, kami mendukung sepenuhnya,” tuturnya.

Selain itu, Uloh mengeluhkan kebisingan akibat pekerjaan lembur. Namun memaklumi karena harapan besar terhadap proyek itu.

Bising sekali, terutama saat malam hari karena pekerja sering lembur. Tapi kami maklum, asal proyek ini selesai tepat waktu, dan mengurangi tekanan air yang mengalir saat hujan. Kami berharap setelah proyek selesai, kondisi pasar menjadi lebih baik dan nyaman. Masalah banjir juga semoga bisa benar-benar teratasi,” harapnya.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments