JURNALPOSMEDIA.COM— Tahu Bulat telah menjadi kudapan yang terkenal lewat lagu-lagu pengiringnya saat para pedagang menjajakan makanan ini ke setiap rumah-rumah penduduk di Indonesia. Ketenaran dari lagu mewarnai tingkat kepopuleran Tahu Bulat, belum lagi beragamnya versi lagu yang kreatif dari setiap pedagang. Kudapan ini sangat sederhana baik dari cara pengolahan dan mengonsumsinya.
Jajanan kaki lima yang terbuat dari olahan kacang kedelai dan dibentuk menjadi bulat-bulat dengan tanpa isi. Biasanya, tahu bulat dijual di sebuah mobil bak terbuka dan dihargai Rp.500 per buah. Tahu bulat ini juga memiliki varian rasa bumbu yang berbeda untuk menambah kelezatan dari gurihnya tahu bulat, diantarnya ada bumbu pedas, asin, keju, jagung dan sebagainya. Rasa tersebut disajikan dengan berdasarkan bumbu-bumbu yang telah disediakan oleh pedagang.
Biasanya pedagang berjualan saat sore hari hingga malam hari. Dikarenakan tahu-tahu tidak boleh terkena suhu/udara panas yang dapat menyebabkan tahu ini bisa basi. Tahu bulat merupakan camilan yang tidak memakai bahan pengawet oleh karena itu ketika tahu bulat yang di jual itu ada sisa maka si pedagang dapat mengembalikannya kepada pihak pabrik saat membelinya.
Tahu Bulat sudah memiliki keunikan tersendiri dari cara berjualannya yaitu dengan menggunakan lagu untuk menarik pelanggan agar datang. Lagu-lagu tahu bulat selalu terngiang di telinga sebagian besar masyarakat. Lagu yang disenandungkan juga terkadang mengikuti latar belakang bahasa dari tempat berdagang, seperti di Bandung sendiri bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda. Selain lagu berbahasa daerah, terdapat juga lagu bergenre dangdut bahkan hip-hop.
Salah Satu pedagang tahu bulat yang berjualan di depan Borma Cipadung Kecamatan Cibiru Bandung Dian (28), Ia mengaku tertarik berjualan tahu bulat karena keunikannya serta menguntungkan. Meskipun tahu bulat hanya di jual dengan Rp.500 per buah dan di jual dengan menggunakan mobil pick up. Banyak tidak mengetahui bahwa pedagang mendapatkan keuntungan besar dari penjualannya. Walaupun harga bensin mahal tetapi omset yang di peroleh setiap harinya bisa mencapai lebih dari Rp 250.000 hingga Rp.500.000. “Itu gaji bersih dan sudah termasuk untuk membayar sewa mobil dengan bensin,” ujar Dian saat ditemui Jurnalposmedia, Kamis (19/10/2017).