Sat, 18 May 2024

Kontroversi Tarif Parkir saat Wisuda, Satpam UIN Bandung: Itu Oknum Setempat

Reporter: Susi Fatonah dan Adinda Aulia Rachmani | Redaktur: Silmy Kaffah Mardhotillah | Dibaca 204 kali

Sun, 5 May 2024
(Sumber Foto: Instagram @anakuin.sgd)

JURNALPOSMEDIA.COMPada Wisuda ke-97 UIN Bandung, muncul kehebohan terkait tarif parkir yang mencapai Rp25.000 per kendaraan. Pihak satpam angkat suara terkait mekanisme parkir resmi dan pungutan liar.

Kontroversi ini mencuat setelah akun media sosial @ndraperkasa membagikan sebuah postingan di platform X yang memperlihatkan foto tiket parkir seharga Rp25.000 dengan cap logo UIN Bandung. Kabar semakin tersebar setelah postingan tersebut diunggah ulang oleh akun Instagram @bandungers dan @anakuin.bdg.

Beberapa warganet mengungkap keterkejutannya dan menduga adanya tindakan ilegal, mengingat tidak pernah ada tarif resmi parkir dengan logo UIN Bandung sebelumnya.

Kepala Satpam Kampus I, Dedi Rosadi menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah dan tidak berani menggunakan tarif parkir dengan logo UIN karena Satpam UIN memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Kita belum pernah pakai tarif parkir dengan logo UIN, jadi seikhlasnya tidak ada patokan. Kita dari lembaga tidak membolehkan dengan memakai logo UIN, itu oknum setempat, tuturnya saat diwawancarai Jurnalposmedia pada Jum’at (03/05/2024).

Dedi juga mengatakan bahwa tiket parkir yang viral di media sosial berbeda dengan tiket yang dibuat Satpam UIN Bandung. Meskipun demikian, pihak satpam tidak berani melakukan tindakan tegas terhadap oknum, karena di luar tugas dan wewenangnya.

Yang dirugikan lembaga. Lembaga dong yang bergerak untuk pelaporan ke polres ke polsek, kan satpam tidak dirugikan kenapa harus lapor. Banyak laporan ke saya imbas juga kan mencoreng lembaga pastinya, satpam lagi yang kena padahal bukan kerjaan kami,” ucapnya.

Di sisi lain, Satpam Kampus II, Dadi Supriadi menjelaskan bahwa kampus memang tidak memasang tarif parkir. Namun, saat wisuda berlangsung, ia menyebutkan adanya tarif pungutan liar (pungli) sebesar Rp15.000Rp25.000 di sekitar kampus.

“Kalau yang ke sini seikhlasnya, kalau pas wisuda nah itu baru ditarif segitu soalnya kalo wisuda itu yang masuk itu rata-rata sampai 400-500 mobil terus yang di luar kampus itu dikelolanya biasanya sama karang taruna setempat,” jelasnya.

Salah seorang wisudawan yang memarkirkan kendaraan di Kampus II, Farah Budiarti mengungkapkan bahwa saudaranya hanya membayar Rp5.000 dengan keterangan seikhlasnya.

“Iyaa teh di Kampus II, soalnya mobilnya enggak masuk sama sekali ke Kampus I, jadi cuman di Kampus II. Saudara bayar Rp5.000 seikhlasnya,” ungkapnya.

Berangkat dari kontroversi ini, kelemahan dan konsistensi pengelolaan parkir di UIN Bandung masih menjadi hal yang perlu dibenahi.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments