Sun, 24 November 2024

Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, Penting Jaga Ketauhidan

Reporter: Ghina Tsuroya | Redaktur: Muhammad Fauzan P | Dibaca 297 kali

Mon, 25 November 2019
Gebyar Fisika Eureka (GFE) 2019 yang diadakan dalam memperingati hari jadi Prodi Pendidikan Fisika yang ke-21, di Aula Abdjan Soelaeman, UIN Bandung, Minggu (24/11/2019).

JURNALPOSMEDIA.COM— Gebyar Fisika Eureka (GFE) 2019 kembali diadakan dalam memperingati hari jadi Prodi Pendidikan Fisika UIN Bandung yang ke-21. Kegiatan ini bertemakan “Optimalisasi Peran Generasi Milenial Melalui Implementasi Nilai-Nilai Edukasi dan Sosio Sains Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara tersebut digelar di Aula Abdjan Soelaeman, Minggu (24/11/2019).

Seminar Nasional  Pendidikan Fisika dan Aplikasinya (Senapfa) menjadi salah satu rangkaian acara tersebut. Materi  “Edukasi-Sains Era Revolusi Industri 4.0” menjadi topik yang dibahas dalam seminar ini. Hadir pula Ketua Physical Society Of Indonesia (PSI), Mitra Djamal sebagai pemateri.

Dalam pemaparannya, ia menjelaskan secara rinci mengenai bagaimana perkembangan revolusi industri. Dari yang pertama (1.0) hingga revolusi industri 4.0 dengan penemuan-penemuan termutakhir.

Djamal menekankan, di era revolusi industri pola pendidikan yang dibangun pendidik tidak dapat menggunakan pola sama dengan yang diajarkan saat dulu mereka sekolah. Hal tersebut karena pemikiran manusia selalu berkembang secara dinamis. Menurutnya, pameo yang menyatakan “guru selalu benar” sudah tidak zaman lagi dengan alasan saat ini semua hal dapat dicari dengan melalui internet.

“Tidak ada pendidik yang statis karena ilmu terus berkembang. Sekarang sumber ilmu tidak hanya dari dosen, tapi darimana saja,” tuturnya

Ia juga menambahkan lima kompetensi 5C++ sebagai  pola pendidikan yang tepat di era revolusi 4.0 ini. Lima kompetensi tersebut adalah creative, critical, competitive, colaborative, dan cooperatif serta kemungkinan kompetensi lainnya yang akan muncul seiring dengan perkembangan pola pikir manusia.

Di akhir pemaparannya, ia menuturkan yang paling penting dari survive  di era revolusi indutri 4.0 ini adalah bagaimana memegang ketauhidan selain terus menggali potensi ilmu pengetahuan baru.

“Teknologi seharusnya memberikan manfaat untuk kita (serta) menjadikan kita lebih beriman dan yakin terhadap Allah,” pungkasnya.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments