JURNALPOSMEDIA.COM– Setelah melalui beberapa tahap seperti mengikuti Ngobrol Photography (Ngopi) dan pengumpulan foto tiap minggunya. Calon Anggota (Caang) Photosspeak periode 2017-2018, diwajibkan mengikuti kegiatan Gathering, mulai dari proses rally foto dan foto journalist di Kampus UIN Bandung dengan dilanjutkan di Villa Rajawali, Kampung Pasir Luhur Desa Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, pada 21 sampai 22 April.
Dalam pemaparan materi, Fajri atau sering disapa Ijot berbagi pengalaman dalam sejarah berdirinya Komunitas Fotografi Photosspeak. Menurutnya, photosspeak adalah sebuah media yang perubahan niatnya sangat mulia, “Kita banyak belajar dari motret bersama, ngaliweut, dan diskusi, kita banyak belajar dari sana. Bahkan untuk pameran pertama kita patungan, karena hidup itu patungan padahal fotonya tidak banget, tapi semakin kesini makin keren,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fajri menjelaskan istilah kepala suku tersebut merupakan sebagai pemimpin di photosspeak. Tetapi, tanggung jawab sebagai pemimpin tidak dikerjakan sendirian tapi bersama-sama. Sedangkan kata ‘Mamprang‘ di Photosspeak hanya muncul secara tiba-tiba, dan tidak mempunyai aturan baku. Selain itu menurutnya foto yang berbicara, dimaknai apa yang dipikirkan dan bicarakan dalam mengambil suatu harmonis foto di dunia nyata, dengan dilengkapi caption yang memberi informasi yang akurat.
Senada dengan hal tersebut alumni photosspeak, Djuli Pamungkas juga mengungkapkan bahwa photosspeak itu awalnya hanya kumpulan dari 10 orang yang memiliki hobi yang sama yaitu foto, lahirnya foto jurnalis pertama kalinya di UIN Bandung yaitu tidak lain merupakan sosok dari Irfan Alfaritsi. Djuli Pamungkas berharap kedepanya photosspeak tidak seterusnya harus konsentrasi tentang pameran, namun tugas mulianya yaitu dengan memberikan informasi kepada khalayak yang seluasnya.
Salah seorang anggota photosspeak, Helmayanti Sabila Romansyah mengungkapkan kesannya ketika mengikuti gathering photosspeak. “Acaranya seru, kompak, rasa kekeluargaan dan kebersamaanya sangat terasa, banyak pelajaran yang dapat diambil, dan tambah semangat motret dan berkarya pokoknya.” tutupnya.