JURNALPOSMEDIA.COM – Museum Geologi Bandung kembali gelar acara ‘Day and Night at Museum’ di Gedung Museum Geologi Jl. Diponegoro pada Sabtu (7/9/2024). Kegiatan ini rutin dilaksanakan pada minggu pertama setiap bulan.
Dimulai pukul 09.00-22.00 WIB, acara ini menawarkan berbagai pengalaman unik bagi para pengunjung untuk menjelejahi setiap sudut museum dengan menawarkan acara edukatif dan menghibur.
Mengusung tema ‘Living In Harmony’ bertujuan untuk mengajak pengunjung memahami pentingnya hidup selaras dengan alam dan menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan.
Melalui tema ini, acara menyoroti pentingnya membangun kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana geologi, sebagai salah satu upaya untuk menyeimbangkan kehidupan dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi risiko yang ada.
Kepala Museum Geologi, Raden Isnu Hajar Sulistyawan mengatakan, Museum Geologi tetap pada keteguhanya dalam menerapkan museum ramah keluarga dengan misi ramah disabilitas, serta memberikan edukasi informatif kepada anakusia dini hingga usia lansia.
“Museum Geologi membawa misi edukasi dan konservasi yang ramah keluarga dan mengusung misi tema ramah disabilitas karena semua fasilitas yang ada di museum geologi sudah ramah disabilitas. Museum ramah keluarga tentu dengan memberikan edukasi kepada anak-anak dari usia dini sampai usia lansia,” ujarnya.
Raden juga berharap, masyarakat dapat memanfaatkan museum sebagai sarana wisata edukasi yang informatif, sehingga museum tidak hanya menjadi lebih berdaya, tetapi juga dapat membawa masyarakat menuju arah yang lebih positif.
“Museum geologi mengajak kepada masyarakat untuk memanfaatkan museum sebagai sarana pembelajaran wisata dan memberi informasi terutama informasi kegeologian, diharapkan masyarakat lebih smart seperti slogannya museum geologi Smart Museum, Smart People, Smart Nation,” harapnya.
Kegiatan lain yang disuguhkan oleh Museum Geologi ialah Talkshow dengan tema “Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Bencana” yang berkolaborasi dengan Bandung Zoo tentang edukasi mengenai fauna kepada masyarakat.
Selain itu juga menampilkan penampilan dari beberapa sekolah dan sanggar tari, serta stand bazzar kuliner yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Salah satu pengunjung, Asma Azizoh mengungkapkan, alasan tertarik berkunjung karena Museum Geologi sarana edukasi yang relevan terhadap anak usia dini.
“Acara ini menyuguhkan informasi edukatif yang bagus, saya membawa anak-anak dan mereka belajar namun dengan cara yang seru salah satunya penggunaan multimedia, dan saya juga tertarik dengan kolaborasinya dengan Bandung Zoo mengenalkan satwa kepada anak-anak,” ungkapnya.
