JURNALPOSMEDIA.COM—Pasca terpilihnya Nazilatus Syiam sebagai Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (Dema FDK) beberapa waktu yang lalu, kini Dema-F siap bekerja bersama Kabinet Interaktif Kolaboratif. Nama kabinet tersebut muncul setelah dilakukan observasi secara acak ke sejumlah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi oleh ketua Dema-F sendiri.
Dengan diusungnya nama kabinet tersebut, kepengurusan Dema-F diharap bisa merangkul dan memaksimalkan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) di FDK. Selain itu, juga mewujudkan salah satu program kerja yang efektif untuk menampung aspirasi mahasiswa Dakwah dan Komunikasi.
Disinggung mengenai kepengurusan Dema-F sebelumnya yang sempat vakum beberapa tahun, Nazil mengungkapkan jika saat ini Dema-F masih berada dalam masa rekonstruksi. Masih ada beberapa mahasiswa yang belum tahu keberadaan Dema, seperti apa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dema, serta malu bahkan enggan menyuarakan apa yang ingin mereka utarakan. Menurutnya, segi komunikasilah yang harus diperbaiki.
“Setelah rekonstruksi selesai, maka kita perlu berkolaborasi dan bersinergi bersama HMJ,” ungkapnya saat ditemui Jurnalposmedia Rabu, (12/9/2018).
Terkait program kerja yang bakal digarap selama periode kepengurusan, ada salah satu program menarik bernama Chit-Chat Tube yang dianggapnya efektif guna menampung aspirasi mahasiswa FDK. Meski belum diketahui dengan pasti bagaimana program dan hasil rapat kerjanya, inti dari program tersebut adalah untuk menyediakan open chat sepekan sekali dengan tujuan tercantum di atas.
“Nanti di salah satu program kerja saya ada yang terbilang ‘nyeleneh’, namun saya rasa akan cukup efektif untuk menyuarakan harapan mahasiswa FDK kepada ketua umum,” lanjut Nazil.
Mitra kerjasama Dema-F tak hanya dari kalangan HMJ, melainkan dengan birokrasi, jurusan, dan Dema fakultas lainnya. Dema-F bisa menjadi wadah interaktif untuk menampung aspirasi-aspirasi mahasiswa yang kedepannya dapat direalisasikan lewat program kerja yang sesuai dengan harapan mahasiswa. Dema-F pun berharap bisa bersinergi dan berkolaborasi terutama dengan HMJ di FDK, karena komponen atau penguat utama bagi Dema ialah HMJ itu sendiri.
“Ketika HMJ kuat maka Dema akan kuat, ketika HMJ tidak berpihak pada Dema, kita juga tidak bisa jalan atas dasar Dema sendiri. Dema itu mengakomodir, kemudian menampung semua aspirasi mahasiswa melalui HMJ untuk disampaikan kepada Dema. Jadi, ketika HMJ bisa kita akomodir semuanya, maka kepengurusan Dema kedepannya akan sukses, bersatu itu sangat penting,” tutupnya.