Fri, 11 July 2025

BKLD Gelar Diskusi Publik Pergaulan Sehat Generasi Muda

Reporter: Desianti Yus Rusana | Redaktur: Dian Aisyah | Dibaca 469 kali

Sun, 29 May 2016
(Dari kiri) Abi,Tatang Muchtar, Sindu Prawito, Isa Subagja dalam diskusi bertajuk “Pergaulan Sehat Generasi Muda : Aset Masa Depan Kota Bandung” yang digelar di Pendopo, Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Sabtu (28/5/16).
(Dari kiri) Abi,Tatang Muchtar, Sindu Prawito, Isa Subagja dalam diskusi bertajuk “Pergaulan Sehat Generasi Muda : Aset Masa Depan Kota Bandung” yang digelar di Pendopo, Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Sabtu (28/5/16).

JURNALPOS- Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) mengadakan diskusi publik bertemakan “Pergaulan Sehat Generasi Muda : Aset Masa Depan Kota Bandung” di Pendopo Kota Bandung Jalan Dalem Kaum, Sabtu (28/5/16).

Diskusi tersebut dihadiri Ketua Bagian Kesejahteraan Rakyat (KESRA) Kota Bandung Tatang Muchtar, Ketua DPRD Kota Bandung Isa Subagja dan Penggagas Bandung Barokah Sindu Prawito

BKLDK juga menggelar survey tanggal 11 april hingga 16 mei 2016 bertajuk “Kontrol Sosial Mahasiswa Muslim di Kota Bandung Terhadap Masalah Seks Bebas 2016” di 20 Universitas ternama d Kota Bandung. Sekitar 81% responden setuju pemerintah menetapkan aturan yang tegas agar pergaulan premaja tidak mengarah pada seks bebas.

“Maju atau mundurnya sebuah Negara tergantung pada pemudanya, peran pemuda sangatlah besar dalam hal ini,” ucap Muchtar pada diskusinya.

“Berita pornoaksi atau pornografi diserap oleh anak-anak yang belum pantas untuk menyerap hal-hal itu” Tambahnya.

Muchtar berharap dalam era globalisasi ini nilai-nilai rohani harus dipertanggung jawabkan. “Dalam era globalisasi ini kita harus meningkatkan nilai-nilai rohani dalam diri setiap pemuda untuk mempertanggung jawabkan diri mereka,” tutupnya.

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments