Sat, 15 February 2025

Berjalan Kaki, Sederhana yang Menyehatkan

Reporter: Dhita DewiTri | Redaktur: Cikal Bintang | Dibaca 522 kali

Tue, 16 October 2018
Sumber : pinterest.com

Jantung adalah salah satu organ manusia yang paling vital, karena jantung merupakan salah satu organ yang berperan di sistem peredaran darah. Oleh sebab itu, sudah kewajiban untuk menjaga Jantung agar tetap sehat.

Banyak olahraga yang bertujuan untuk menyehatkan jantung, dari yang paling mudah sampai yang rumit. Dari berlari hingga berseped, salah satu olahraga jantung yang mudah serta pasti dilakukan oleh sebagian besar manusia dimuka bumi adalah berjalan kaki. Kegiatan yang sederhana tetapi tanpa disadari berkontribusi untuk menyehatkan jantung.

Berjalan kaki untuk menyehatkan jantung umumnya dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan durasi 30 samai 60 menit. Tidak peduli berapa banyak langkah yang diambil, asalkan Heart Rate (HR) atau detak jantung terpenuhi targetnya “untuk memenuhi HR target, kita bisa menghitungnya dengan cara (220 – usia) x 80%, nah itu buat tau kalo denyut kita mencapai target” ucap Dr. Dini Rostiati selaku dokter spesialis Jantung dan Paru-paru. Maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan ketika berjalan tergantung kepada usia seseorang.

Ia juga menambahkan jika detak jantung tidak memenuhi target maka dianjurkan untuk mencari jalan menanjak atau sedikit berlari. Dianjurkan untuk mengambil waktu istirahat sebentar saja, agar detak jantung tetap stabil dan tidak mengalami penurunan.

Berjalan kaki adalah hal yang paling sering dilakukan, yang tanpa disadari menimbulkan banyak sekali manfaat untuk tubuh, maupun untuk lingkungan. Tidak perlu melakukan olahraga rumit untuk menjaga kesehatan, dengan berjalan kaki pun sudah membantu menyehatkan jantung.

 

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments