JURNALPOSMEDIA.COM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UIN Bandung menggelar Mimbar Bebas dan Aksi Serentak di depan Fakultas Ushuluddin, Jumat (25/08/17). Mereka menuntut kepada birokrasi kampus mengenai transparansi dana, kepanitiaan, dan konsep didalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2017.
Seperti halnya, yang diungkapkan oleh Perwakilan HMJ PMI Darwis, bahwa pihak birokrasi tidak memberikan sosialisasi terlebih dahulu mengenai PBAK kepada mahasiswa. “Seolah-olah birokrasi tidak percaya lagi kepada mahasiswa untuk menjadi panitia dalam kegiatan PBAK tahun ini. Terbukti dengan tidak dilibatkannya pihak mahasiswa dalam setiap kali rapat kepanitiaan,” jelas Darwis.
Sebelumnya, sudah ada Organisasi Ekstra melakukan audiensi dengan Wakil Rektor III. Tetapi, ketika akan dimintai keterangan ia selalu berhalangan hadir atau jika hadir itupun hanya sebatas formalitas saja. Maka dari itu, dilakukannya aksi massa di hari terakhir kegiatan PBAK ini.
Berbeda dengan audiensi tersebut, pada aksi ini tuntutan mengenai kejelasan penyelenggaraan PBAK 2017 akhirnya berhasil diklarifikasi oleh Wakil Rektor III Muhtar Solihin, ia menyampaikan tentang Dema dan Sema U yang mengalami kekosongan selama 3 tahun, sehingga pihak kampus mengalami kebingungan untuk menentukan kepanitiaan dalam penyelenggaraan PBAK. Padahal, pihak kampus sudah meminta saran dan masukan secara tertulis dari seluruh UKM, UKK beserta Organisasi Intra tetapi dalam waktu 6 bulan yang diberikan hanya 4 ormawa yang menyampaikan saran dan masukannya.
Lebih lanjut Muhtar, mengatakan keinginannya terhadap mahasiswa untuk segera mungkin membentuk Dema dan Sema-U. “Begitu Sema dan Dema U selesai terbentuk, kami akan menyerahkan semua kepanitiaan kepada mereka. Kami bingung harus menyerahkannya kepada siapa apabila belum terbentuknya Sema dan Dema U.” pungkasnya.