Mon, 19 May 2025

Bercocok Tanam Ala “Hijau Daun”, Solusi Lestarikan Lingkungan

Reporter: Teten Handani | Redaktur: Lisna | Dibaca 460 kali

Sat, 14 July 2018
Dani (26) bercocok tanaman kokedama dan kaktus mini di Jalan Kembar Timur I no 24, Kota Bandung, Jumat (13/7/2018). Hijau daun menjadi wadah salah satu bisnis bercocok tanam bagi masyarakat kota, dalam upaya melestarikan lingkungan dan mengurangi dampak polusi udara. (Teten Handani/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM– Hijau Daun menjadi wadah salah satu bisnis bercocok tanam bagi masyarakat kota dalam upaya melestarikan lingkungan dan mengurangi dampak polusi udara.

Pendiri Shinta Yuana Fitria menuturkan sejumlah tanaman seperti kokedama, kaktus mini, dan tanaman hias, dikembangkan dalam bisnis tanaman  hiasnya yang diberi label Hijau Daun di Kembar Timur 1, Kota Bandung.

Ia mengatakan hijau daun ini memiliki visi semangat untuk mengajak masyarakat dalam upaya bercocok tanam dan melestarikan lingkungan. Tanaman hias ini telah berdiri sejak Oktober 2017 silam oleh Shinta dan Tri Andayani.

Shinta Yuana Fitria mengungkapkan awal mula ide tersebut muncul oleh karena hobinya yang menyukai tanaman. “Ide awal membentuk hijau daun pada awalnya hobi untuk menghijaukan rumah sendiri, setelah itu iseng-iseng di posting ke media sosial. Ternyata banyak yang suka dan akhirnya berkembang mengadakan workshop, alhamdulillah banyak yang respon,” kata Shinta saat ditemui Jurnalposmedia, Jumat (13/7/2018).

Sebagai Marketing Hijau Daun Tri Andayani mengatakan, Hijau Daun ini sangat positip dan diminati oleh masyarakat baik masyarakat maupun Pemerintah. Sedangkan, untuk saat ini tanaman hias dari hijau daun seperti tanaman kokedama dan kaktus mini sudah banyak dipesan oleh konsumen luar kota, seperti dari Jakarta, Surabaya, Sulawesi, Batam, Lombok dan Kalimantan.

“Terus untuk workshopnya, alhamdulillah kami sudah pernah ke Jakarta, di Bandung juga mengisi acara-acara pemerintahan,” kata Tri Andayani.

Sementara itu, harga kaktus mini dan tanaman kokedama dijual dengan Rp65 ribu hingga Rp120 ribu. Menurut Tri Andayani, bagi masyarakat yang tidak punya lahan jangan ragu untuk  memulai bercocok tanam.

“Mari kita budayakan mencintai lingkungan dengan memberikan kehijauan di lingkungan sekitar kita, dengan bercocok tanam sirkulasi udara menjadi segar dan sehat. Jangan kirim ucapan lewat gambar tapi buktikan dengan wujud mencintai tanaman,” tegasnya.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments