JURNALPOSMEDIA.COM – Kurangnya fasilitas penerangan di Kampus I UIN Bandung menjadi sorotan bagi para mahasiswa terutama yang memiliki kelas sore hingga malam. Koordinasi Bagian Umum Universitas berikan penjelasan terkait hal tersebut.
Akibat kurangnya penerangan di area kampus, kegelisahan muncul terutama bagi para mahasiswi yang memiliki kelas malam. Berdasarkan fakta yang ada, penerangan di kampus terbukti kurang merata.
Beberapa sudut yang terpantau minim penerangan di antaranya wilayah Laboratorium Dakwah dan Komunikasi, Gedung U, wilayah DPR/sekitar Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan, serta wilayah Fakultas Syariah dan Hukum.
Salah satu mahasiswi yang memiliki jam kuliah melebihi waktu magrib mengaku menuturkan keresahannya. Menurutnya, hal ini dapat menghambat aktivitas mereka saat sedang melaksanakan perkuliahan.
“Karena dengan penerangan yang redup, terkhususnya di ruang kelas membuat mahasiswa kurang fokus dan mengantuk pada saat mendengarkan materi di kelas,” tutur Elsa, Jumat (22/9/2023).
Koordinator Bagian Umum, Fathujaman menyatakan perkiraan perbaikan fasilitas penerangan di beberapa area akan selesai pada bulan November.
“Nah, itu mudah-mudahan dalam waktu dekat, di bulan November sudah selesai penerangan itu,” ungkapnya saat diwawancarai oleh Jurnalposmedia, Selasa (27/9/2023).
Ia juga menuturkan pihak kampus sudah melakukan survei terkait beberapa lokasi yang mengalami kekurangan fasilitas penerangan.
“Empat bulan yang terlewat kita sudah melakukan beberapa penerangan, nah untuk yang dibicarakan tadi, kita lagi membuat gambar. Kita lagi memaketkan kira-kira dimana,” jelasnya
Fathujaman juga menjelaskan proses perbaikan fasilitas penerangan masih terus berlanjut dan beberapa daerah gelap telah diperbaiki dengan penambahan lampu. Daerah ini mencakup gedung Student Center (SC), Mahad Putri, dan Mahad Aisyah.
“Kami melakukan di Mahad Putri, Mahad Aisyah. Nah itu ‘kan sudah agak berbeda, ya? Ada penerangan yang sudah signifikan,” tuturnya.
Adapun upaya perbaikan fasilitas penerangan belum mencapai tingkat maksimal karena adanya kendala anggaran dan pembiayaan yang terbatas.
“Kita tidak bisa langsung beradu semua ya, tapi tadi karena berkaitan dengan masalah penganggaran,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan adanya kerusakan fasilitas yang disebabkan oleh tindakan kesengajaan. Kabel listrik lampu beberapa kali ditemukan terputus dengan sengaja, dan beberapa lampu bahkan menghilang.
Terakhir Fathujaman menekankan bahwa semua pihak harus bertanggung jawab dalam menjaga fasilitas penerangan yang sudah diperbaiki agar tetap dalam kondisi baik.
“Kembali pada diri kita bahwa kita sebagai mahasiswa UIN yang tentu mempunyai kewajiban untuk merawat, kita sama-sama bekerja untuk mengamankan lingkungan ini,” ucapnya.