Mon, 31 March 2025

Aksi Kamisan Bandung: Indonesia Darurat Demokrasi

Reporter: Reta Amaliyah | Redaktur: Riska Yunisyah Imilda | Dibaca 406 kali

Thu, 21 September 2017
Salah seorang orator pada Aksi Kamisan Bandung ke 206 tengah menyampaikan upaya Memperjuangkan Hak Asasi Manusia di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kamis (21/09/2017). (Reta Amaliyah/Jurnalposmedia)
Salah seorang orator pada Aksi Kamisan Bandung ke 206 tengah menyampaikan upaya Memperjuangkan Hak Asasi Manusia di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kamis (21/09/2017). (Reta Amaliyah/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COMAksi Kamisan Bandung kembali digelar, Kamis (21/09/2017). Kegiatan orasi terbuka ini menuntut Jokowi-JK untuk menghapus impunitas, serta diikuti dengan seksama dan antusias oleh sejumlah pemuda di Kota Bandung, Jawa Barat.

Namun, aksi yang rutin dilaksanakan di depan Gedung Sate ini sempat mendapatkan kendala dikarenakan tempat tersebut tengah dijadikan berlangsungnya acara HUT Bhayangkara ke 62. Sehingga, jalan harus ditutup dan disterilkan dari kendaraan umum. Beberapa pegiat Aksi Kamisan Bandung ditegur oleh salah satu oknum hukum yang berjaga disekitar Gedung Sate. Aparat  beranggapan bahwa kegiatan Kamisan menghalangi akses keluar masuk kendaraan.

Meskipun sempat adu argumen dengan oknum hukum, Aksi Kamisan Bandung ke 206 tetap dilaksanakan di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat melalui perizinan satpam. Tema yang diangkat kali ini yaitu Darurat Demokrasi dengan merefleksikan Tragedi Semanggi dan memperingati Hari Tani. Sejumlah orator menyampaikan keresahan dan permasalahan di Indonesia yang tak kunjung menjumpai titik temunya.

Pemimpin Orator Aksi Kamisan Bandung Fakhri Dzulfiqar, mengungkapkan bahwa orasi ini menyampaikan tuntutan atas janji Jokowi-JK untuk kedamaian rakyat yang tertindas, pembebasan hak-hak petani, ketegasan untuk pelanggar Hak Asasi Manusia, pengusutan kasus Munir, serta penuntutan Pepera 1969 yang tidak demokratis dan dianggap membatasi hak untuk menentukan nasib bagi rakyat Papua Barat. Penyampaian tersebut disampaikan  oleh 4 wakil pembebasan.

“Kami akan merefleksikan upaya pemerintah melalui Pengadilan Yudisial dalam menyelesaikan kasus-kasus Semanggi,”ujarnya.

Wakil Front Persatuan Rakyat dan Mahasiswa Antimiliterisme untuk Papua Barat Bara,  menjelaskan persoalan rakyat Papua yang tidak bisa lagi ditindas dengan pembunuhan terorganisir berkedok tabrak lari. Negara harus tegas dan dilarang keras untuk bungkam ketika rakyat Papua meminta perlindungan pada Komnas HAM, serta menuntut respon dari protes yang dilakukan rakyat Papua.

Aksi Kamisan Bandung yang berlangsung kurang lebih 45 menit menyimpulkan bahwa negara harus menghapuskan penjajahan terhadap rakyat sendiri. Kegiatan orasi terbuka untuk umum tersebut ditutup dengan penampilan Bankshot, band akustik asal Bandung yang dalam lagunya berisikan tentang penuntutan kebebasan dan antifasisme sesuai tema Aksi Kamisan Bandung hari ini.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments