Mon, 19 May 2025

Aksi Bebersih Kampus, Bukti Warga Jurnalistik Peduli Lingkungan

Reporter: Azizah Fadhilah | Redaktur: Muhammad Fauzan P | Dibaca 323 kali

Sun, 17 November 2019
Pengecatan tong sampah oleh tim Jurnalistik Peduli untuk didistribusikan ke beberapa titik kampus.

JURNALPOSMEDIA.COM– Jurnalistik Peduli (Jupe) menggelar aksi nyata bebersih kampus UIN SGD Bandung, Sabtu (16/11/2019). Rangkaian aksi ini di antaranya membagikan sepuluh tong sampah di sekitar kampus, dilanjutkan dengan pembersihan sampah di belakang Aula Anwar Musaddad.

Aksi ini merupakan bentuk protes kepada pihak kampus mengenai fasilitas kebersihan di kampus yang dinilai masih kurang. Seperti minimnya tempat sampah di sekitar gedung kuliah dan tidak terurusnya sampah di belakang Aula Anwar Musaddad.

Jurnalistik Peduli merupakan program kerja yang diinisiasi Bidang Nalar dan Intelektual Himpunan Mahasiswa Jurnalistik sekaligus menjadi program bakti sosial atau kerelawanan. Kegiatan kerelawanan ini meliputi peduli sosial, peduli pendidikan, peduli bencana alam, dan peduli lingkungan. Di dalamnya terdapat kegiatan atau aksi seperti jurnalistik mengajar, kamis donasi, dan aksi nyata bebersih kampus.

Kapala Bagian Umum Al-Jamiah Ayi Bima mengaku merasa terbantu dengan adanya kegiatan bebersih dari Jurnalistik Peduli.

“Terimakasih, kami merasa terbantu, seharusnya ini bagian dari tugas kami, namun karena masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan, maka kami belum sempat melakukan pembersihan di area ini,” lontarnya saat ditemui Jurnalposmedia.

Kegiatan dimulai sejak pukul 7 pagi dan diawali dengan pengecatan sepuluh tong sampah sebagai identitas Jurnalistik Peduli. Tong sampah tersebut akan disebar ke beberapa titik di kampus. Setelah pengecatan, dilanjut dengan pembagian dua tim. Satu tim untuk mengangkut sampah di belakang aula Anwar Musaddad dan tim lain mendistribusikan tong sampah.

Kesepuluh tong sampah disebar di beberapa titik. Satu buah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, tiga buah di Laboratorium Dakwah (Labdak), satu buah di kantin, tiga buah di gedung kuliah, dan dua buah di Student Center. Dana tong sampah tersebut merupakan hasil dari Kamis Donasi yang diadakan oleh Jurnalistik Peduli.

Mahasiswa Ilmu Politik Ahmad Najib juga turut ikut serta dalam kegiatan ini. Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu media untuk melakukan aksi kepedulian terhadap lingkungan bagi mereka yang peduli, khususnya lingkungan kampus yang tidak memiliki wadah atau kekuatan.

“Kesan pertama bagus nih ada gerakan. Soalnya kalau tidak terorganisir, tidak ada medianya, susah. Harapan saya tidak berhenti sampai disini saja, semoga masih lanjut dan semakin besar,” ungkap Ahmad.

Aksi ini turut mengundang seluruh mahasiswa UIN SGD Bandung untuk bergerak. Kendala yang dihadapi yakni volume sampah di belakang Aula Anwar Musaddad terlalu banyak, sedangkan alat-alat kurang memadai dan sumber daya manusia kurang. Namun hal tersebut tidak memadamkam semangat peserta Jurnalistik Peduli untuk melakukan aksi bebersih kampus.

Selaian sebagai bentuk protes terhadap kampus, Koordinator Pelaksana Ahmad Mudzakir mengatakan, aksi ini juga sebagai “trigger” atau pemantik mahasiswa UIN SGD Bandung terhadap pernyataan mengenai kampus hijau, namun realita di lapanganmasih ada sampah yang berserakan. Ia menilai, bentuk protes tidak melulu melalui surat, rapat dengan pihak birokrat, melainkan dapat melalui aksi nyata.

“Kegiatan ini untuk apa? Untuk protes. Ini aksi protes ke kampus, kepada birokrat, dekanat, dosen-dosen, mahasiswa yang lain. Kepada karyawan, staf tata usaha, dan semua warga UIN SGD Bandung. Yang mengurus lingkungan dan sampah di kampus bukan cuma karyawan atau office boy, tapi kita semua. Tidak ada jarak, tidak ada kelas untuk peduli lingkungan kampus,” tegasnya.

Ia menambahkan, kegiatan bebersih ini memiliki banyak manfaat jika ditekuni atau ada kontinuitas. Menengok dari Provinsi Bali dalam pengelolaan sampah yang cukup baik, UIN SGD Bandung yang mengeluarkan sampah satu truk tiap minggunya dapat dimanfaatkan agar bisa mendatangkan omzet yang luar biasa.

Ia berharap kampus dapat mencontoh Bali dengan mengelola sampah-sampah yang berserakan menjadi sebuah pemasukan.

“Ini aksi protes tapi tidak sekadar protes, ada aksi yang dilakukan. Harapan saya, Jupe bukan hanya untuk mahasiswa Jurnalistik saja, tapi jiwa untuk peduli bagi semua masyarakat kampus,” pungkasnya.

 

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments