Fri, 11 July 2025

Belajar di Kelas, Bernyanyi di Panggung: Harmoni Fatimah Azzahra

Reporter: MEGA NURIATI/MAGANG | Redaktur: TSANIYA ZAHIRAH SHAFA | Dibaca 191 kali

3 hari yang lalu
(Sumber foto : Dokumen Pribadi)

JURNALPOSMEDIA.COM – Suara merdu dan semangat pantang menyerah membawa Fatimah Azzahra, mahasiswa semester empat Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) UIN Bandung, meraih berbagai prestasi di bidang seni tarik suara. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakat menyanyi yang kini berkembang seiring waktu dan pengalaman.

Dukungan dari keluarga menjadi pondasi utama dalam perjalanan bermusiknya sejak kecil. “Mama, Papa, dan keluarga udah mulai dorong aku ikut lomba-lomba nyanyi, mereka terus support aku,” ujar Fatimah saat diwawancarai pada Minggu, (6/7/2025).

Minat Fatimah terhadap musik mulai muncul sejak usia lima tahun. Ia menuturkan, guru Taman Kanak-kanak (TK) bahkan mendorongnya ikut lomba karena melihat potensi yang dimilikinya.

Untuk menjaga prestasi akademik dan minat di dunia tarik suara, Fatimah menyeimbangkan keduanya sejak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan mengikuti bimbingan belajar (bimbel) dan les vokal. Meski hanya enam bulan mengikuti kursus vokal saat Sekolah Menengah Pertama (SMP), selebihnya ia mengembangkan kemampuan secara otodidak.

“Kalau akademik, dari SD sampai SMA aku ikut bimbel private biar tetap balance antara belajar dan hobi. Untuk musik, aku sempat ikut les vokal waktu SMP sekitar 6 bulan. Selebihnya aku belajar otodidak aja,” ujarnya.

Salah satu pencapaian yang paling dibanggakan Fatimah adalah saat meraih juara tiga dalam kompetisi menyanyi tingkat nasional yang diselenggarakan Universitas Negeri Jakarta(UNJ). Ia juga dipercaya menjadi talent solo vokal di acara Komunitas Narasi Jawa Barat. Pengalaman ini membuatnya semakin yakin untuk terus menekuni dunia tarik suara.

“Salah satu yang paling aku banggakan itu waktu aku dapet juara 3 di kompetisi nyanyi yang diadakan Universitas Negeri Jakarta. Selain itu, aku juga pernah jadi talent untuk kategori solo vokal di acara Komunitas Narasi Jawa Barat. Itu pengalaman yang bikin aku makin yakin untuk terus ngejalanin hobi ini,” katanya.

Sedangkan penampilan paling berkesan bagi dirinya adalah saat tampil di acara jurusan BKI bernama Konseling Festival (Konfes), yang digelar di Aula Abdjan Soelaeman UIN Bandung.

“Tempat paling memorable waktu tampil, itu pas aku nyanyi di acara jurusan BKI namanya Konfes. Aku mewakili angkatan sendiri, tampil di gedung Abjan. Waktu itu aku masih maba dan belum kenal banyak orang, tapi ternyata vibesnya seru banget! Semua rame-rame galau bareng, dan aku ngerasa euforianya luar biasa,”

Selama menjalani perkuliahan, Fatimah mengatur jadwalnya dengan cermat agar kegiatan menyanyi tidak mengganggu kewajibannya sebagai mahasiswa. Ia lebih sering mengambil job saat libur semester dan memastikan setiap penampilan tidak bertabrakan dengan agenda penting seperti Ujian Tengah Semester (UTS) atau Ujian Akhir Semester (UAS).

“Selama kuliah, aku jarang ambil job nyanyi biar nggak bentrok. Biasanya aku manfaatin libur semester yang panjang buat fokus di perform. Kalau pas kuliah ada kesempatan nyanyi, aku pastiin itu nggak bentrok sama jadwal UTS/UAS. Jadi bener-bener aku atur biar dua-duanya bisa jalan,” ujarnya.

Rasa gugup bukan hal asing bagi Fatimah. Namun, latihan rutin selalu menjadi jurus andalan untuk menumbuhkan percaya diri. Ia tak memaksakan diri menerima semua tawaran, dan lebih nyaman tampil di acara perform yang lebih santai. Meski begitu, saat merasa siap, ia tetap berani mengambil peluang ikut lomba, meskipun tekanan yang datang lebih besar.

“Yang paling penting itu latihan! Karena latihan ngebantu banget buat ningkatin rasa percaya diri. Aku juga biasa milih job atau acara yang sesuai kapasitas aku, yang bisa aku jalanin dengan enjoy. Kalau ditawarin lomba atau perform, biasanya aku pilih perform dulu karena lebih santai. Tapi kalau aku lagi siap dan ada kesempatan lomba, ya aku ambil juga, walau harus siap dengan tekanannya. Intinya, aku harus siapin mental dan latihan maksimal biar pede,” tutur Fatimah dengan nada semangat.

Meski dikenal lewat suara merdunya, Fatimah juga memiliki sisi lain yang mencerminkan semangat belajar dan keterbukaan terhadap pengalaman baru. Salah satunya ia temukan melalui komunitas baca ‘Bandung Book Party’. Di sana, ia rutin berdiskusi buku, ngobrol santai, dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat serupa. Bagi Fatimah, komunitas ini menjadi ruang yang tepat untuk rehat sekaligus memperluas pandangan.

Selain musik dan komunitas baca, Fatimah juga pernah menjabat sebagai Ketua Angkatan Paskibra saat SMP. Pengalaman itu menjadi titik awal dirinya belajar kepemimpinan dan kerja tim. Meski kini belum aktif dalam organisasi kampus, ia tetap terbuka bergabung jika menemukan wadah yang mendukung minat seninya.

“Dulu pas SMP aku ikut paskibra dan dipercaya jadi ketua angkatan. Itu pertama kalinya aku belajar tentang leadership dan kerja sama tim,” tuturnya. Sekarang aku belum ikut organisasi kampus, tapi kalau ada yang cocok sama passion aku di seni, aku pasti terbuka buat gabung,”

Dengan segala aktivitasnya, Fatimah tetap berusaha menjalani hidup seimbang antara kuliah, hobi, dan pengembangan diri. Di balik segala pencapaiannya, ia menggenggam prinsip hidup sederhana yang menjadi sumber semangat di setiap perjalanannya.

“Allah knows best. Tiga kata itu udah cukup jadi pegangan aku,” tegasnya.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments