JURNALPOSMEDIA.COM — Tiktok adalah platform media sosial paling populer di dunia dan menjadi salah satu aplikasi yang memiliki jutaan penggunanya di berbagai negara. Tiktok berkembang pada tahun 2016 dan pada saat itu aplikasi Musically yang juga sedang naik daun diakusisi oleh tiktok dan resmi bergabung pada 2 agustus 2018.
Setelah itu tiktok mengalami perkembangan yang pesat di seluruh dunia khususnya selama masa pandemi covid 19. Indonesia menjadi salah satu pengguna tiktok yang terbesar dan popularitas tiktok naik begitu cepat terutama di kalangan generasi muda.
Dengan konten konten yang menarik, singkat, Tiktok menjadi platform utama dalam memposting tren viral dan konten hiburan lainnya. Dan tak jarang juga influencer juga berperan aktifdalam mempopulerkan aplikasi tiktok ini.
Dengan konten-konten yang singkat, cepat dan fitur endless scrollnya membuat aplikasi ini menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Indonesia berada di urutan pertama dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak saat ini.
Data terbaru dari DataReportal Indonesia menjadi pengguna tiktok terbesar di dunia dengan angkat mencapai 157,6 juta pada April 2024. Menurut laporan We are social, rata-rata mayoritas penggunanya di indonesia berusia18-34 Tahun .
Dibalik popularitasnya tiktok banyak menimbulkan efek negatif pada kalangan muda, konten tiktok yang tadinya hanya untuk mengisi waktu kosong berubah menjadi candu yang digunakaan setiap saat. Bagaimana tidak? Fitur endless scroll tiktok yang tidak mempunyai batasan dalam penggunaannya, malah membuat penggunanya asik bermain dan sampai lupa waktu.
Semakin lama waktu yang dihabiskan maka makin banyak kemungkinan terpapar konten -konten negatifnya seperti berita hoax, konten tidak senonoh, dan standar hidup yang tidak realistis.
Sudah banyak penelitian yang melaporakan dampak buruk media sosial dan khususnya pada kesehatan mental. Konten tiktok yang padat singkat dan cepat menimbulkan fenomenaFOMO (Fear of missing out) atau kondisi dimana seseorang merasa tidak ingin ketinggalan informasi dan ingin terus tetap up to date.
Gejala fomo ini ditimbulkan dari paparan konten informasi yang disajikan terlalu banyak dan standar hidup yang tidak realistis sehingga banyak remaja yang minder, cemas karena membandingkan kehidupannya dengan orang lain, selalu ingin tahu tren dan kehidupan orang lain dan tak sedikit juga mengeluarkan uang yang tidak sesuai kemampuannya untuk gaya hidup yang mengikuti tren.
Penggunaan tiktok yang berlebih memunculkan dampak buruknya, khususnya pada kesehatan mental. Akhir ini ada penelitian yang menghubungkan lama penggunaan tiktok dengan kesehatan mental yaitu, penelitian Mardiana dan Maryana (2024) menyebutkan bahwa 60-70% remaja yang menggunakan tiktok mengalami stress dan gangguan kecemasan.
Bermain tiktok memang menyenangkan, tetapi kita juga harus bijak dalam menggunakannya, jangan sampai karna kita terlalu lama berselancar di tiktok membuat kita berlarut dengan isi kontennya sehingga menjadi lupa waktu dan tidak produktif.
Bahaya konten-konten standar hidup tidak realistis lah yang mempengaruhi gangguan kecemasan, karna konten tersebut menampilkan konten glamor, keberhasilan seseorang, sukses lebih cepat dan menampilkan perbandingan-perbandingan sosial tyang tidak realistis.
Semakin lama kita menggunakan tiktok semakin lama kitateh papar konten-konten negatifnya. Algoritma tiktok yang bekerja sesuai minat dan ketertarikan pengguna yang biasa kita sebut FYP (For You Page) dirancang untuk membuat kita betah mengakses tiktok sehingga mempengaruhi durasi penggunanya.
Maka dari itu kita sebagai pengguna tiktok harus bijak dalam menggunakan tiktok agar kita terhindar dari bahaya-bahayanya. Ada beberapa opini yang dapat diikuti agar kita terhindar dari pengaruh berlebih tiktok:
Mengatur untuk mematikan notifikasi TikTok dapat membantu mengurangi gangguan dan meningkatkan konsentrasi pada aktivitas lain, seperti belajar atau bekerja
Tentukan batasan waktu harian untuk menggunakan TikTok, misalnya hanya satu jam sehari. Menggunakan timer di ponsel dapat membantu menegakkan batasan ini dan menjaga disiplin
Bersihkan daftar akun yang diikuti di TikTok dan stop ngelike postingan yang tidak penting. Fokuslah hanya pada konten yang benar-benar menarik dan bermanfaat, sehingga waktu yang dihabiskan di aplikasi menjadi lebih berkualitas.
jika merasa kecanduan semakin parah, pertimbangkan untuk tidak menggunakan TikTok selama periode tertentu. Ini bisa membantu mengurangi kebiasaan dan memberi ruang untuk kegiatan lain yang lebih positif
Kita sebagai remaja harus bijak dalam memilih konten jangan sampai terlarut dalam konten yang negatif, buatlah kreatifitas yang berguna bagi bangsa dan negara dengan itu kita bisa lebih exist dan dikenal dengan konten konten yang positif yang membangkitkan semangat dan tentunya berguna untuk semua orang.