Mon, 19 May 2025

Marak Wisatawan, Warga Sekitar Gunung Gede Pangrango Alih Profesi

Reporter: M. Dudan Darmawan/Kontributor | Redaktur: Putri Restia Ariani | Dibaca 524 kali

Thu, 25 June 2020
gunung gede pangrango
Warung nasi milik salah satu warga sekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Kampung Gunung Putri, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Cianjur. (M. Dudan Darmawan/Kontributor)

JURNALPOSMEDIA.COM – Maraknya pengunjung di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (KTNGGP), membawa dampak tersendiri bagi mata pencaharian masyarakat di sekitarnya. Khususnya warga Kampung Gunung Putri, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, yang banyak beralih profesi ke sektor wisata.

“Sudah dua tahun ibu beralih profesi menjadi pedagang, sebelumnya ibu berprofesi menjadi petani. Tapi melihat kondisi di kampung banyak pengunjung (wisata) yang datang, jadi ibu memilih buka warung untuk berdagang,” tutur pemilik salah satu warung nasi di Kampung Gunung Putri, Tety (42). Senin (22/6/2020).

Dilihat dari sisi mata pencaharian, sektor wisata dinilai masyarakat sekitar memberikan peluang yang besar. Salah satu contoh pembukaan profesi baru di sana adalah usaha warung, guide, dan penyewaan barang untuk hiking. Usaha penyediaan lahan parkir juga menjadi pilihan baru masyarakat guna menyambut berkembangnya pariwisata.

Kepala Desa Sukatani, Udin Sanusi Yandi (49) juga mengungkapkan fenomena ini sudah terjadi semenjak dua tahun belakangan, “Memang sejak tahun 2018. Tepatnya setelah banyak pengunjung wisata naik gunung di Gunung Gede Pangrango mengakibatkan banyaknya warga yang beralih profesi,” ungkapnya.

Peralihan profesi ini dinilai masyarakat sekitar membawa kebaikan bagi kesejahteraan mereka. Semisal adanya kenaikan pendapatan per kapita, yang dirasa masyarakat lebih menguntungkan dibanding profesi mayoritas masyarakat sebelumnya, yakni seorang petani.

Kendati demikian, kata Tety, dirinya sempat mengalami penurunan pendapatan saat Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ditutup, “Alhamdulillah pendapatan saya meningkat ketika saya membuka warung dibandingkan saya bertani dulu. Hanya saja pendapatan saya kian menurun kalau gunung ditutup,” katanya.

Hal tersebut dibenarkan Udin yang mengungkapkan bahwa kesejahteraan masyarakat seringkali mengalami fluktuasi di masa pandemi, “Ya (sebetulnya) ini baik bagi masyarakat. Buktinya sekarang kehidupan masyarakat lebih sejahtera dari sebelumnya. Walaupun kalau gunung ditutup ekonomi mereka juga ikut menurun,” pungkasnya.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments