Anak kecil itu terseok-seok
Di antara sampah masyarakat yang penat
Dengan kekurangan yang sudah melekat
Lukanya terlihat sudah hitam pekat
Tak pernah dianggap, tak sekalipun dilihat
Perih, katanya muram
Namun realita segera menghantam
Bangun!
Orang miskin tiada harap
Biarlah angan dan impianmu tiarap
Kemudian anak kecil itu terpaksa dewasa
Menghadapi komentar dari mulut berbusa
Memiliki cita-cita membuatnya tersiksa
Merajut asa, melawan massa
Hanya satu inginnya..
Merdeka