Thu, 28 November 2024

Restoran Anjing, Kritikan Bagi Mahasiswa

Reporter: Abdul Hayyi | Redaktur: Nazmi Syahida | Dibaca 551 kali

Wed, 9 October 2019
Pementasan drama berjudul “Restoran Anjing” oleh para aktor dari Teater Awal di Aula Abjan Soelaeman, Selasa, (8/10/2019). Adegan ini tarian disertai lagu sebagai penutup yang dilakukan oleh

JURNALPOSMEDIA.COM–Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Awal UIN Bandung mementaskan drama berjudul “Restoran Anjing” di Aula Abjan Soelaeman, Selasa, (8/10/2019). Pementasan ini bertujuan untuk mengkritik mahasiswa yang menjadi panitia sebuah kegiatan dan perdagangan dalam kampus.

Restoran Anjing merupakan hasil karya dari seorang penulis, Saini KM, beliau juga yang menulis tentang Eceng Gondok (EGON). Restoran Anjing menceritakan kegiatan ospek Universitas yang begitu keras, biasa kita kenal dengan perpeloncoan oleh mahasiswa senior pada mahasiswa baru.

Menurut Sutradara pementasan Restoran Anjing, Ekky Abeng, mengungkapkan tidak hanya itu, Restoran Anjing juga menceritakan bagaimana jual beli yang dilakukan oleh mahasiswa, tentu saja hal itu mengandung sisi positif dan negatifnya, namun di sini lebih pada kritikan terhadap mahasiswa yang melakukan perdagangan dengan tidak sehat.

”Restoran Anjing ini ditulis oleh orang yang sama dengan EGON, naskah ini ditulis pada tahun 1976 oleh Saini KM. jika EGON itu berisi kritikan terhadap pemerintah atau penguasa, namun Restoran Anjing kebalikannya, karena berisi tentang kritikan terhadap mahasiswa yang melakukan kegiatan ‘kotor’ di kampus,” ucapnya kepada Jurnalposmedia, Selasa, (8/10/2019).

Menurut Ketua Pelaksana, Mirsa Nabila, alasan diambilnya naskah Restoran Anjing karena sutradara tertarik dan penasaran dengan naskah tersebut. Selain itu, karena jarang sekali yang mementaskan naskah ini. Guna persiapan dimulai dari sebelum puasa, dengan pembuatan kepanitiaan, reading teks, casting dan lainnya. Kendalanya ada di Sumber Daya Manusia (SDM) yang paling utama, karena untuk kendala lainnya sama seperti acara pada umumnya.

Pementasan berjalan dengan lancar tanpa halangan, sampai hujan di luar pun tidak dirasakan oleh para pemain dan penonton di Aula. Audiensi mulai memenuhi Aula sejak pukul 15.40 WIB dan pementasan dimulai pukul 16.00 WIB, mereka menikmati pentasan, dari mulai gelak tawa dan sorak sorai mengiringi akting dari para aktor. Puncaknya pukul 17.50 WIB, penutupan untuk sesi pertama di hari ini, tepuk tangan tanda apresiasi audiensi menemani lagu dan tarian santai para aktor.

“Saya sebagai aktor merasa cukup untuk penampilan, namun harus lebih ditingkatkan lagi dan jangan langsung puas. Supaya bisa terus berkembang dan lebih baik lagi. Saya mengucapkan terima kasih kepada apresiator yang hadir, namun minta tolong untuk tidak mondar-mandir saat pementasan berlangsung, tunggu dulu sampai selesai agar feelnya lebih dapat,” ungkap Ketua Umum Teater Awal, Andika WIsnu.

Pengunjung dari IKIP Siliwangi, Anisa mengungkapkan apresiasinya, ”Bagus, walau pertamanya sempet bingung tapi eseni yang ingin disampaikan dapat tersampaikan. Sering-sering mengadakan acara seperti ini, saya suka”.

Sebagai penutup, Ekky Abeng berpesan, untuk terus berproses karena proses tidak cukup terhenti, “Kita harus lebih berlatih, berkarya dan berkarya. Karena ada istilah yang mengatakan mulut yang terus mengkritik akan terbungkam dengan karya. Semoga temen-temen semua menjadi penikmat teater, bukan twentyone saja,” pungkasnya

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments