JURNALPOSMEDIA.COM – Pemuda ialah individu yang bila dilihat secara fisik dan psikis, sedang mengalami pertumbuhan serta perkembangan emosional. Nantinya, pemuda-pemudi akan menjadi penerus generasi baru untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
Masa depan suatu bangsa dapat terlihat dari kualitas pemuda dan remajanya. Sehingga, tanggung jawab yang diemban mengharuskan generasi muda memiliki karakter yang kuat, semangat nasionalisme, serta mampu bersaing secara global dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Namun, saat ini pemuda Indonesia menghadapi permasalahan arus materialisme dan hedonisme yang menyebabkan memudarnya sifat nasionalisme para pemuda. Sehingga, dapat menurunkan rasa persaudaraan dan semakin tajamnya individualisme.
Ketidakmampuan para pemuda dalam menyesuaikan partisipasi politik di era reformasi yang makin terbuka ini, mengakibatkan timbulnya peluang radikalisme, anarkisme, dan liberalisme semakin tinggi.
Tentu saja, kekuatan sebuah negara terletak di tangan para pemudanya. Karena, merekalah yang akan menunjukkan wajah kehormatan dari suatu bangsa. Jika para pemuda mengalami kerusakan moral dan agama, lalu bagaimana nasib bangsa tersebut nantinya?
Karena bagaimanapun, pemuda adalah kader bangsa yang harus memiliki pembinaan dari segala bentuk pendidikan. Baik itu dari pendidikan kejiwaan maupun pendidikan politik. Jangan sampai, negara merancang dan melaksanakan pendidikan yang tidak memerhatikan masa depan para pemudanya.
Tugas pemuda salah satunya ialah membawa perubahan. Perubahan tidak mungkin terjadi apabila para pemudanya miskin ilmu dan miskin akhlak. Karena, ilmu dan akhlakul karimah adalah senjata pemuda untuk melakukan perubahan dan melawan kebatilan. Pemuda yang miskin ilmu dan miskin akhlak kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin yang zalim.
Namun sebaliknya, pemuda yang sejak dini telah mencontoh karakter-karakter Rasulullah SAW maupun para sahabat akan menyingkir dari kezaliman, menegakkan keadilan, dan membawa perubahan.
Karena sesungguhnya, realita pemuda masa kini tercermin dari sikap, sifat, dan peran pemuda itu sendiri. Seorang pemuda dapat meneruskan perjuangan pahlawan terdahulu dengan mengorbankan jiwa dan raganya melalui karya dan cinta.
Salah satu karya yang bisa kita bangun adalah dengan menciptakan personalitas diri. Sebab, personalitas diri dapat menghantarkan diri maupun negara pada suatu kemajuan. Negara yang berbangsa membutuhkan kerja sama dan integrasi yang selaras untuk mencapai suatu tujuan.
Lalu, bagaimana bisa kita menyelaraskan tujuan, sementara yang lain masih mengutamakan egonya masing -masing, tidak dapat menghargai pendapat seseorang, dan bersikap tidak peduli terhadap sekitar? Maka dari itu, mari bersatu membangun bangsa yang bisa kita mulai dari diri sendiri terlebih dahulu.