Tue, 1 April 2025

Program Magang Mahasiswa Mendapat Keringanan di Masa Pandemi

Reporter: Nur Setyo Cahyani/Magang | Redaktur: Putri Restia Ariani | Dibaca 433 kali

Tue, 1 September 2020
program magang
Ilustrasi: siedoo.com

JURNALPOSMEDIA.COM – Di tengah situasi pandemi, beberapa lembaga perusahaan tidak membuka lowongan magang untuk mahasiswa. Hal itu berdampak pada sulitnya mahasiswa tingkat akhir untuk mengikuti program magang yang menjadi salah satu syarat kelulusan dari universitas.

“Aku sudah nanya ke (media) TVRI, TRANS, Kompas, tapi mereka enggak nerima magang. Dampaknya ngaruh banget, aku bisa enggak dapat nilai. Apa lagi dapat info (kalau) per bulan Oktober nilai mulai di-input,” ujar mahasiswi semester 7 Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Bandung, Fera Agustin. Selasa (1/9/2020).

Fera mengatakan, dirinya telah mencari tempat magang semenjak masa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang digelar kampusnya. Namun, mencari tempat magang di tengah situasi pandemi ini diakuinya cukup sulit. Kendati demikian, jurusannya memberikan keringanan kepada mahasiswa dalam melaksanakan program magang.

“Keringanannya boleh magang di media kampus, terus boleh juga bikin media sendiri tapi harus tetap berkelompok,” ungkapnya. Adapun jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Bandung memberikan empat model alternatif magang yang bisa dipilih oleh mahasiswa.

Hal senada diungkapkan mahasiswi jurusan Marketing Communication Universitas Multimedia Nusantara, Rahma Wulandhari. Ia mengatakan, kebijakan untuk meringankan program magang mahasiswa yang dikeluarkan oleh pihak kampusnya cukup banyak.

“Sebelumnya harus magang di tempat yang jelas, kayak sudah harus PT. Minimal company punya website dan intinya enggak boleh sembarangan gitu. Tapi sekarang sudah boleh jadi freelancer. Atau ada opsi baru, kampus nyediain penelitian pengganti magang,” katanya.

Penelitian tersebut, kata Rahma, output-nya berupa jurnal internasional dan nasional. Namun, tetap ada seleksi sehingga tidak semua mahasiswa dapat mengambilnya. Menurut keterangannya, durasi penelitian tersebut dilakukan selama tiga bulan seperti halnya durasi magang.

“Jadi ini pure keringanan dari kampus buat yang struggle enggak dapat tempat magang,” tuturnya. Rahma turut berbagi tips agar mahasiswa dapat lebih mudah mendapatkan tempat magang. Di antaranya memperbanyak portofolio dan terus meningkatkan Curriculum Vitae (CV).

“Banyakin portofolio karena kita (mahasiswa) bakal saingan sama banyak orang. Company enggak bisa cuma ngelihat dari CV, tapi harus ada bukti kerjanya. Upgrade CV juga penting, lengkapin info yang seharusnya ada di CV. Sudah banyak kok video di internet yang ngebahas bagaimana CV yang baik. Sering-sering nge-apply ke company,” jelasnya.

Ia meyakini bahwa usaha untuk melamar magang ke sekian banyak perusahaan akan ada yang diterima. Dirinya pun mengaku telah melamar ke 70 perusahaan dan pada akhirnya mendapatkan tempat untuk melangsungkan program magang.

“Kalau ditolak, enggak ada salahnya apply lagi, tapi dalam keadaan CV dan portofolio sudah di-upgrade. Perbanyak skill, biar pas wawancara ada yang bisa kita tunjukkan. Terakhir, turunin gengsi sih, jangan maunya di company ternama doang, karena kita di sini kan juga butuh. Jadi, di manapun asalkan tempatnya memang memungkinkan, ya sikat,” tutupnya.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments