JURNALPOSMEDIA.COM-Diperingatinya Hari Sindroma Down Sedunia, Pusat Informasi Kegiatan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (PIK-POTADS) Kota Bandung, mengadakan berbagai macam kegiatan di Balai Kota Bandung, Minggu (31/3/2019). Rangkaian kegiatan tersebut dikemas sejalan dengan tema peringatan “Semua Harus Sekolah”.
Ketua POTADS, Rita Suryati mengatakan tema tersebut diambil dengan harapan semua anak khususnya anak dengan down syndrome memiliki kesempatan yang sama dalam hal pendidikan, “Walaupun down syndrome dia harus punya pendidikan sesuai kebutuhannya, memang mereka akan terlambat tapi harus diajarkan karena tidak sedikit juga yang berprestasi bahkan ada yang peraih olimpiade, ada yang bisa wushu, ada yang bisa drum dan itu luar biasa sekali,” tuturnya.
Adapun rangkaian kegiatan tersebut dimulai sejak Sabtu (30/3/2019) di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, diisi dengan seminar gratis dan Lokakarya Pengurus POTADS seluruh Indonesia. Dengan berpaku tehadap tema “Semua harus Sekolah”, seminar tersebut berisi tentang pendidikan untuk down syndrome yang harapannya orang tua bisa membuat program pendidikan sendiri untuk anaknya.
Peserta seminar tersebut berasal dari berbagai kalangan diantaranya para orang tua down syndrome, mahasiswa, therapist, kader posyandu, pemerhati dan masyarakat umum yang ingin mengetahui tentang down syndrome.
Dihari berikutnya dilaksanakan kegiatan fun run yang diikuti 50 anak down syndrome dan didampingi dua orang pelari. Dimulai dari Jalan Ir. H. Juanda hingga Balai Kota, anak-anak berlari menempuh jarak 1,5 kilometer. Tujuan fun run itu sendiri untuk sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang anak dengan down syndrome.
“Jauh dari ekspektasi saya, saya mengira fun run akan memakan waktu satu jam setengah,
ternyata setengah jam anak anak bisa sampai Balai Kota tanpa mengeluh, semua happy itu luar biasa,” lanjut Rita.
Selain fun run kegiatan pada hari Minggu juga diisi dengan pentas seni, bazar, layanan kesehatan gratis dan ditutup dengan flashmob dari seluruh peserta dan panitia. Untuk pentas seni sendiri diisi oleh para anak down syndrome dari berbagai daerah diantaranya, Jawa Timur dan Padang.
Salah satu orangtua anak, Haris mengapresiasi kegiatan tersebut karena banyak edukasi yang bisa didapatkan. Ia juga berharap kegiatan ini terus dilaksanakan setiap tahunnya. Ia menyampaikan semoga masyarakat mau menerima anak dengan down syndrome.
“Biar bagaimanapun anak anak kami ini perlu bersosialisasi, saya berharap masyarakat tidak mengucilkan anak anak seperti anak kami,” tutup Haris.