JURNALPOSMEDIA.COM–Badan Semi Otonom (BSO) Robotika Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Bandung tengah bersiap menghadapi lomba Line Follower Competition. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Divisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro dan Informatika (KMTEDI), Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM).
Acara tahunan Tech Enthusiast Day berupa perlombaan robot dalam skala nasional dan pameran proyek sains, merupakan ajang adu cepat robot dengan mengikuti garis sebagai lintasan. Line Follower Robot didesain untuk bekerja secara autonoumous atau berarti mengurus kebutuhan sendiri. Memiliki kemampuan dapat mendeteksi dan bergerak mengikuti garis yang ada di permukaan.
Lomba tersebut digelar pada 18 November 2018 mendatang. Ketua Bidang Kerjasama dan Perlombaan Robotika, Muhammad Yaoury Fauzi menjelaskan, lomba kali ini membutuhkan banyak persiapan. “Lomba kali ini kami melakukan persiapan mulai dari hardware, software dan program robotnya. Karena waktu pelaksanaannya sudah mepet, kami saat ini sedang memprogram atau mengatur bagaimana agar robot tersebut mengikuti garis dari start sampai finish, tentunya dengan melewati beberapa rintangan,” jelasnya Kamis, (15/11/2018).
Hingga kini, persiapan BSO Robotika sudah mencapai 80 persen. Selain itu, terkait persiapan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, mereka sudah menyiapkan cadangan lain, yakni dengan sisa 20 persennya masih dalam perbaikan ulang. Pemberian dukungan serta fasilitas berupa bantuan dana pun diberikan oleh pihak Fakultas Saintek.
Sekaligus mewakili UIN Bandung, mereka mengirimkan dua tim yang akan mengikuti perlombaan. Satu tim terdiri dari 3 orang, sehingga totalnya berjumlah 6 orang. BSO Robotika harus melawan 37 tim yang sudah terdaftar dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya daerah Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Tim-tim dari daerah tersebut, diakui Muhammad Yaoury, sebagai pesaing terberat karena perkembangan robotika yang sudah lebih cepat sebelumnya.
Tidak lepas dari kendala yang dialami, Mahasiswa Elektro sekaligus salah seorang peserta lomba, Cecep Solehudin mengatakan kendala yang mesti dihadapi timnya. “Kendala itu dari waktu, karena hanya persiapan dua minggu untuk setting robot dan ternyata masih kurang. Kemudian hal-hal tidak terduga lainnya, seperti rusaknya komponen,” pungkasnya saat ditemui Jurnalposmedia.