JURNALPOSMEDIA.COM – Nizar Amanul Hakim, pemuda asal Kebumen kelahiran 29 September 2000, bukanlah sosok biasa. Anak kedua dari empat bersaudara ini tumbuh dengan kondisi disleksia. Namun kini, ia dikenal sebagai Penulis, Public Speaker, Host TV, dan Pekerja di Kapal Pesiar Internasional.
Saat duduk di bangku sekolah dasar, Nizar menghadapi masa kecil yang penuh tantangan. Ia tumbuh dengan disleksia, gangguan belajar yang membuatnya kesulitan dalam membaca. Meski begitu, Nizar tidak pernah menganggap kondisi tersebut sebagai hambatan. Sebaliknya, ia justru menemukan jalur prestasi lain yang menjadi ruang ekspresinya.
“Saya baru bisa lancar membaca di kelas 5. Namun saya tidak merasa disleksia itu sebuah kekurangan. Jadi semasa SD saya berprestasinya di bidang seni. Saya sering ikutan lomba, juara menggambar dan melukis,” jelasnya saat diwawancarai pada Sabtu, (25/5/2025).
Keinginannya untuk keluar dari zona nyaman membawanya merantau ke Bandung dan melanjutkan pendidikan di SMA Pesantren Al-Kasyaf. Di lingkungan baru yang penuh tantangan dan kedisiplinan itu, Nizar mulai menemukan suaranya dalam tulisan. Ia pun menulis buku pertamanya yang berjudul Ajari Aku Hidup, karya reflektif yang merekam pengalaman hidup dan perjalanannya sejauh ini.
“Itu karena saya pengen keluar dari zona nyaman. Nggak di daerah sendiri, dari situ itu keinginanku untuk sekolah yang jauh,” ungkapnya.
Setelah lulus, Nizar melanjutkan pendidikan tinggi di UIN Bandung dengan mengambil jurusan Aqidah & Filsafat Islam. Di kampus, ia semakin aktif dan dikenal sebagai mahasiswa berprestasi yang memiliki semangat tinggi dalam berbagai kegiatan.
Nizar pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Mahasiswa Pecinta Literasi Islam (AMPLI), komunitas yang ia dirikan bersama teman-temannya sebagai wadah diskusi dan upaya menumbuhkan budaya literasi di lingkungan kampus.
Selain itu, ia juga kerap diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar dan forum yang digelar di sejumlah kota di Jawa Barat.
Di luar dunia kampus, Nizar mengembangkan wawasan di bidang media dan komunikasi. Ia pernah menjadi host beberapa episode acara di Manajemen Qolbu Televisi (MQTV), stasiun televisi lokal di Bandung, di mana gurunya juga menjadi pembawa acara tetap. Pengalaman ini membuka hal baru dalam dirinya
Saat memasuki semester lima, Nizar mulai mempelajari bahasa Inggris dan Prancis dengan harapan melanjutkan studi ke Prancis. Namun, ia kemudian memilih jalur berbeda dengan mendaftar ke Baruna Academy, sekolah kapal pesiar dan pariwisata, untuk meraih pengalaman kerja internasional.
Nizar mengirimkan lamaran ke empat perusahaan kapal pesiar ternama dunia. Dari keempat lamaran itu, tiga diterimanya. Ia akhirnya memilih bergabung dengan Carnival Cruise Line, perusahaan berbasis Amerika Serikat. Pilihan ini diambil untuk mengumpulkan pengalaman internasional sekaligus menabung demi rencana melanjutkan studi S2 di masa depan.
Kini, Nizar telah menerbitkan beberapa buku, tampil di berbagai forum, dan membawa pulang pengalaman berharga dari kancah internasional. Saat ditanya apakah ia akan kembali menulis, Nizar berbagi rencana untuk melahirkan karya baru yang menggabungkan unsur ilmiah dan kehidupan sehari-hari.
Nizar menyampaikan pesan khusus bagi anak-anak muda yang kerap merasa hidup penuh kesulitan dan hambatan. Ia meyakini bahwa kunci utama untuk berkembang adalah satu hal sederhana, belajar. Prinsip inilah yang selalu ia pegang dalam setiap langkah hidupnya.
“Semua segala sesuatu yang dicita-citakan pasti bisa kalau kita mau belajar. Jadi pesan aku yaitu belajar. Belajar dan jadilah warga lokal, warga nasional, dan warga internasional. Orang-orang yang sukses itu orang-orang yang mau belajar,” pungkasnya.
















