JURNALPOSMEDIA.COM – Setelah peluncuran program Desa Ekonomi Kreatif (Ekraf) pada 3 November 2021 silam, kini KaBandung Creative Hub (KBCH), melewarkan aktivasi Desa Ekraf melalui acara talkshow Creative Camp Bedas. Kegiatan ini berlangsung di Griya Bandung Indah (GBI) pada Rabu malam (15/12/2021).
Dalam pantauan Jurnalposmedia, beberapa petinggi pemerintahan turut menghadiri acara tersebut. Seperti Bupati Bandung, Dadang Supriatna, Ketua Komite Ekonomi Kreatif KBCH, Wahyu Frayudha, Kepala Bidang Ekraf Dekranasda Kabupaten Bandung, Wawan Ridwan, Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif, Mory Waskara, dan perwakilan Diskominfo Kabupaten Bandung, Adhie Nur Indra.
Dalam aktivasi kali ini, KBCH menggaet beberapa desa di antaranya, Buahbatu dengan mengangkat tema Desa Batik, Mekarsari dengan tema Desa Sejarah, Desa Nagrak, dan juga Pondok Pesantren Al-Mukhlis Cangkuang dengan tema Kampus Wisata.
Pemerintah Canangkan Bantuan Modal
Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyampaikan bahwasannya Kabupaten Bandung berpotensi besar untuk memajukan ekonomi di desanya masing-masing. Masalah modal, pihaknya sudah canangkan pinjaman dana tanpa bunga sebesar 40 Miliar.
“Bapak/Ibu tidak perlu khawatir dengan modal. Pemerintah sudah rencanakan pinjaman modal tanpa bunga sebesar 40 Miliar. Koordinasi saja dengan KBCH yang tahu akan konsep menghidupkan Desa Ekraf ini,” ujar Dadang.
Dikemukakan langsung oleh Dadang mengenai alasan bantuan ini, katanya untuk meminimalisir praktik-praktik rentenir yang seringkali menjebak para pelaku usaha kecil.
“Bank Emok ini sudah merajalela di Bandung sedari lama, bahkan dengan adanya hal tersebut sudah merusak dan mengubah karakter masyarakat. Oleh karenanya, kami menyediakan pinjaman tanpa bunga yang tersimpan di dua bank, yakni Bank BJB dan Bank BPR Kertaraharja,” tuturnya.
Selayang pandang, Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif, Mory Waskara, sangat mengapresiasi kolaborasi antar komunitas kreatif yang dinahkodai oleh KBCH ini.
“Sinergitas ini harus saling menguatkan. Kalau hanya pemerintah saja yang bergerak, akan kesulitan. Mengingat ada 30 kecamatan, 270 desa. Tetapi, kalau ada dorongan dari KBCH dan masyarakat, maka akan lebih cepat bergerak demi terciptanya desa yang produktif dengan ekonomi kreatif,” katanya.
Ia pun berharap dengan adanya program Creative Bedas Camp dapat menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bandung. Selain itu, kata Mory, semoga kolaborasi ini tidak hanya dalam sektor ekonomi tetapi bisa merajalela hingga ke kesenian dan kebudayaannya.