JURNALPOSMEDIA – Non-Fungible Token (NFT) baru-baru ini menjadi perbincangan khalayak ramai di media sosial. Berkembangnya teknologi, membuat banyak platform aset digital bermunculan, seperti OpenSea, Rarible, Foundation, Larva Labs, SuperRare, dan masih banyak lagi.
Melansir dari pintu.co.id, NFT adalah aset digital yang mewakili barang berharga dengan nilai yang tidak dapat diganti ataupun ditukar. Setiap NFT memiliki data catatan transaksi di dalam blockchain. Data ini berisi tentang histori kepemilikan, harga, dan siapa penciptanya.
Seorang Digital Artist, Maorachmansyah, berbagi ceritanya kepada Jurnalposmedia perihal NFT, Kamis (24/2/2022). Pemilik akun Instagram @miao.exe ini, mulanya mengetahui dunia aset digital lewat temannya sekitar Maret 2021 lalu. Setelah mempelajari lebih lanjut, akhirnya ia tertarik dan mulai berkarya pada Agustus 2021.
Sebagai seorang digital artist, Mao mengaku merasakan banyak dampak positif dari adanya aset digital ini. Menurutnya, selain proses penjualan yang mudah, NFT juga dapat menghasilkan keuntungan dari segi royalti.
“Pertama, lebih mudah untuk menjual karya (NFT) tentunya. Kedua, setiap menjual karya itu pasti ada royalti. Sebagai artist, dengan adanya royalti ini sangat membantu karena tiap karya kita berpindah kepemilikan, kita dapat royaltinya,” ujarnya.
Sampai saat ini, Mao telah berhasil menjual 240 edisi karyanya lewat tiga platform yang berbeda. Bukan hanya soal keuntungan dan kepuasan, dunia NFT juga dapat memperluas relasi dan koneksi antar sesama digital artist.
“Kalau kita menjual karya fisik, kepuasannya lebih karna kita bisa ketemu langsung sama pembeli, dan kita pasti tahu siapa yang beli. Kalau karya digital, penjualannya lebih cepat, tidak perlu ribet untuk packing dan sebagainya,” Jelasnya.
Hal serupa disampaikan Digital Artist lainnya, Nurul Yumna Haura. Pemilik akun Instagram @nyumnya ini terinspirasi dari seorang graffiti artist yang menjual karyanya lewat NFT. Dari situ, Nurul mencari tahu dan akhirnya mulai terjun ke dunia aset digital pada Oktober 2021 lalu.
“Aset digital ini begitu menguntungkan sih kalau menurut aku, soalnya kita bebas berkarya mau seperti apa, asal strateginya bagus,” ujarnya, Selasa (22/2/2022).
Meskipun terbilang baru bergabung, Nurul sudah berhasil menjual 50 edisi karyanya melalui NFT. Berdasarkan keuntungan yang telah ia dapatkan, Nurul berharap NFT dapat menghasilkan para digital artist yang berkualitas dan serius dalam berkarya.