Mon, 10 November 2025

Ziarah Makam Karomah Khas Adat Kampung Dukuh

Reporter: Reival Akbar Rivawan | Redaktur: Lisna | Dibaca 6015 kali

Wed, 23 May 2018
Prosesi ziarah makam Karomah di Kampung Dukuh, Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. (Reival Akbar Rivawan/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM-Dukuh matuh dayeuh maneuh, bunyina carangka eling. Dukuh padumukan matuh runtuyan katurunan Dukuh, keukeuh pengkuh sarta patuh sadaya piwuruk sepuh”. Bait yang dikutip di atas merupakan petuah leluhur  yang dikenal luas oleh para penghuni Kampung Dukuh. Petuah itu menegaskan keberadaan Dukuh sebagai satu komunitas yang terdiri atas orang-orang yang konsisten memegang adat leluhur.

Kampung Dukuh merupakan sebuah perkampungan adat yang sangat kental dengan ajaran-ajaran agama Islam. Kampung yang terletak di Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat ini berkehidupan sederhana baik dalam segi bangunan rumah adat, pakaian,  bahasa, perilaku tingkah pola masyarakatnya yang masih memegang kuat adat dan tradisi leluhur yang menjadi tempat tinggal yang tenteram dan makmur. Di dalam kawasan Kampung Dukuh terdapat 42 rumah dan sebuah bangunan masjid. Terdiri dari 40 kepala keluarga serta jumlah penduduk 172 orang untuk Kampung Dukuh dalam dan 70 kepala keluarga untuk Kampung Dukuh luar.

Kampung Dukuh yang dahulu bernama padukuhan yang artinya sama dengan padepokan. Kata Dukuh berarti calik atau duduk, berasal dari Padukuhan yang merupakan tempat bermukim atau yang baik untuk bermunajat, mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Kampung ini berpatokan kepada mazhab Imam Syafe’i serta ajaran Tasawuf Syekh Abdul Jalil yang merupakan ajaran para sufisme atau orang-orang penganut tasawuf yang mempunyai tradisi yakni ziarah ke makam Karomah yang dilaksanakan pada hari Sabtu.

Makam yang diziarahi itu tidak lain adalah makam Syaikh Abdul Jalil, seorang tokoh penyebar Islam di Kampung Dukuh. Syaikh Abdul Jalil memiliki kedudukan yang istimewa di tengah masyarakat Dukuh tidak hanya ketika ia masih hidup. Bahkan setelah meninggal pun, ia tetap dimuliakan dan diagungkan oleh para penghuni kampung dan para peziarah yang datang untuk mendapatkan berkahnya. Selain makam Syaikh Abdul Jalil di bawahnya dikuburkan Makam Eyang Hasan dan Husein, makam-makam Kuncen dan sesepuh Dukuh.

Setiap hari Sabtu rombongan peziarah berdatangan memenuhi Kampung Dukuh. Bukan hanya dari daerah Jawa Barat, peziarah juga datang dari Provinsi lain di Indonesia. Peziarah harus mengikuti aturan yakni peziarah baik laki-laki ataupun perempuan diharuskan mandi, berwudhu serta  harus mengikuti aturan yaitu selama dimakam tidak boleh kentut, meludah, dan buang air kencing. Ketika memasuki area makam laki-laki harus berpakaian serba polos, baju takwa (polos) , dan totopong (ikat kepala, peci ), dan tidak memakai celana dalam. Sedangkan perempuan harus mengenakan samping dari bahan kain, kebaya atau baju tangan panjang polos, kerudung polos, dan dilarang mengenakan pakaian dalam, perhiasan, dan sandal ataupun sepatu.

Karena banyaknya peziarah, ziarah dibagi menjadi 3 kelompok. Rombongan peziarah kelompok 1 dipimpin langsung oleh kuncen sedangkan kelompok 2 dan seterusnya dipimpin oleh wakil kuncen maupun pembantunya. Peziarah merupakan laki-laki, perempuan baik dewasa maupun anak-anak. Sesudah selesai ziarah, sebagian ada yang pulang dan terkadang ada sebagian peziarah yang tidak pulang bersama.  Sebab masih ada sesi berdoa khusus masing-masing peziarah. Sesudah selesai ziarah semuanya keluar dari makam dan pulang lagi ke rumah kuncen. Di rumah kuncen disediakan air dan makanan.

Warga Kampung Dukuh dan peziarah sangat meyakini adanya Karomah dari Syekh Abdul Jalil karena Syekh Abdul Jalil merupakan waliyulloh dan juga kesakralan dari semua ritual dan peraturan yang ada di Kampung Dukuh. Karena Karomah Syekh Abdul Jalil ini dianggap sakral atau suci, maka ada kebiasaan yang dilakukan oleh warga Kampung Dukuh maupun para tamu yang datang, yaitu membawa air Karomah atau air dari area Karomah Syekh Abdul Jalil yang dimasukkan ke dalam botol plastik air mineral, lalu disimpan di sebelah mimbar khutbah untuk didoakan pada hari Jumat yang dianggap hari baik.

Ziarah sendiri bertujuan agar masyarakat selalu mengingat para leluhur yang lebih dahulu pergi, serta mengingatkan hamba kepada akhirat dan memberi pelajaran berharga akan kehancuran dan ketidakkekalan. Tradisi ziarah ini juga menjadi pengingat umat untuk selalu berterima kasih kepada Allah SWT karena masih diberi rezeki berupa panjangnya usia hingga akhirnya dapat berjumpa dengan bulan Ramadan kembali.

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments