Sun, 24 November 2024

Negara Lucu

Reporter: Dudan Darmawan/Kontributor | Redaktur: | Dibaca 325 kali

Fri, 4 March 2022
Sumber foto: Pexels

Menggeram di kiri telingaku yang tuli

Menunda tidur indah gelap pagiku

Menusuk dengan pedang di bagian bawah dada

Memberi pesan tentang tangis dan derita

 

Ekploitasi lahan pertanian memaksa emak-emak ikut turun ke jalan

Menangis mempertahankan tanah yang luasnya memang tak seberapa

Membawa pilu bagi bayi di pangkuan anak yang lapar

Membangun emosi yang berakhir dengan pukulan yang membuat terkapar

 

Aku terkejut melihat seorang nenek paruh baya kehilangan sisa nafasnya

Mendengar kabar duka dari anak kecil yang kehilangan tempat bermainnya

Mencium bau lumpur sisa tambang yang merusak sawah dan ladang

Meraba bilik bambu sebelum akhirnya diusir dan ditendang

 

Sementara mereka sibuk membangun dan menanam besi

Sementara mereka senang membakar batu bara penghasil polusi

Di tengah pandemi mereka bersenang hati

Disahkannya Undang-Undang Minerba sebagai tanda keleluasaan hati

 

Di timur sagu diganti beras

Di utara nasi diganti kubangan air

Terbentur dan tertusuk dengan keras

Hati dan otak berakhir dengan terkilir

 

Tempat konservasi menjadi pariwisata

Bus dan asap hilir mudik datang menerpa

Sementara warung-warung bermunculan sebagai pengganti mata pencaharian

Sisanya bertani dengan tanah garapan yang sebentar lagi dirampas tuan-tuan!

 

*Penulis merupakan Mahasiswa Jurnalistik

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments