Mon, 31 March 2025

Kusut

Reporter: Faizal Mahmud/Kontributor | Redaktur: | Dibaca 2163 kali

Mon, 7 May 2018
Doc: tmelindaa.com

Akhirnya kita terjebak di ruang sempit

Terjebak di dalam kenangan yang begitu sulit

Kenangan yang tercipta di bawah sinar matahari terbit

Diatas kabut yang menyelimuti pepohonan hingga mulai kehilangan warnanya

 

Dalam lamunnya semerdu kasih kala cuitan burung kecil di sela atap rumahmu

Menambah riuh rendah suasana

Aku benar-benar terjebak

Antara tipu muslihat dan imajinasi yang menampakan bayangmu sungguh nyata di hadapan

 

Bagaimana mungkin kau bisa tetap berdiam diri

Sementara aku telah berusaha membuatmu tersenyum?

Pagi yang kau mekarkan tidak sesuai dengan pengharapan

Kau tidak bergeming, dengan banyak alasan mengapa duniamu begitu hening

 

Kita mulai mendamba rasa, menitip kan kisah yang tidak primitif ke dalam sajak rindu pemecah sendu

Namun dingin senyum bekumu membuat kau sulit untuk aku mengerti

Atau paling tidak, kau mungkin sengaja bertingkah agar sulit aku menerka

Membiru indraku, aku rindu, sangat rindu

 

Peluk hangatmu bercampur deru nafas yang menerka mencari sumber kuasa

Melepas segenap pertahanan jiwa lalu mati kita berdua di dalamnya

Tolong jauhkan nafsuku dari pesona hawamu

Susah payahku melepasmu

 

Tanpa rasamu menjamahku yang bergeliriya masuk kedalam rasuk jiwaku

Kenangan adalah saingan terberat kita untuk saling lupa

Ah bukan, untuk aku melupa

Karena aku yakin kau sekarang telah benar-benar lupa

 

Membawa bahagia pergi bersama dia pria pilihanmu yang menawarkan cinta nyata rasa surga

Tanpa ragamu disisiku seperti hari-hari kemarin dimana kita masih saling menatap lalu saling mendekap

Tanpa eratmu menggenggamku pada malam itu

Cabutlah biar tak kusut

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments