JURNALPOSMEDIA.COM – Mahasiswa UIN Bandung Angkatan 2014 akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Juli mendatang. KKN yang biasanya dilaksanakan di awal semester delapan, beralih menjadi di awal semester tujuh. Perubahan ini dilakukan karena ada beberapa pertimbangan dari pihak kampus sendiri. Menurut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Munir mengatakan bahwa ada tiga pertimbangan mengenai waktu KKN yang dimajukan ini.
“Selama ini ada sebagian dosen merasa terganggu dengan KKN yang diselenggarakan di semester delapan karena masih punya mata kuliah, sehingga yang seharusnya masuk kuliah malah meninggalkan kuliah untuk mengikuti KKN, dan kebetulan di semester tujuh itu kita punya waktu libur sehingga kegiatan KKN tidak akan mengganggu proses perkuliahan.” Ujar Munir saat ditemui di ruang kerjanya. Senin (27/03/2017).
Lebih lanjut, Munir mengungkapkan bahwa pihak kampus menginginkan Mahasiswa UIN Bandung bisa lulus lebih cepat. Ada pun syarat untuk bisa mengikuti KKN yaitu mahasiswa tetap harus menyelesaikan 75% dari semua perkuliahan. “Semester tujuh mereka sudah KKN, sehingga semester delapan katakan lah kesempatan untuk menyelesaikan skripsi. Jadi bisa tepat waktu empat tahun, kalau sekarang di semester delapan baru KKN dikhawatirkan mereka akan mengalami banyak hambatan sehingga tidak bisa lulus empat tahun,” tambahnya.
Untuk mengatasi bentrok dengan jadwal Praktek Kerja Lapang (PKL) yang biasa dilaksanakan ketika akan memasuki semester tujuh, pihak LP2M sudah melakukan kesepakatan perihal waktu dengan pihak fakultas agar tidak bentrok. Mahasiswa bisa saja terlebih dahulu melaksanakan KKN kemudian PKL, atau sebaliknya.
Mahasiswa semester enam Jurusan Sosiologi, Ulfah Karimah Yamani merasa tidak keberatan dengan waktu KKN yang dimajukan. “Kalau menurut saya sendiri tidak keberatan kalau pun KKN mau dimajukan, mungkin ini program baru dari kampus setelah tahun kemarin itu KKN diadakan untuk mahasiswa semester delapan, karena di kampus luar UIN pun KKN sudah dilakukan untuk mahasiswa semester enam,” pungkasnya.